Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR Marwan Jafar mengatakan selain menjaga fundamental ekonomi dari sisi moneter dan fiskal, Indonesia memerlukan beberapa solusi alternatif untuk mengatasi dampak resesi ekonomi yang sedang dihadapi.
Pernyataan itu disampaikan Marwan setelah Menkeu Sri Mulyani Indrawati memaparkan proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal III/2020 minus 2,9 sampai 1,0 persen.
Menurut Marwan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah pembenahan atau strukturisasi kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM).
Hal itu perlu dilakukan karena garis strukturisasi dalam konteks kelembagaan dan sumber daya manusia itu penting.
"Garis strukturisasi yang jelas akan membuat kita lebih siap dan gesit dalam menghadapi resesi," kata Marwan ketika ditanya wartawan, Selasa (22/9/2020).
Langkah berikutnya adalah menjaga perbankan jangan sampai jebol akibat pelarian modal ke luar negeri.
"Kita justru harus bertahan dan syukur-syukur menarik arus modal dari luar negeri ke dalam negeri," tambah Marwan.
Menurut Marwan, Indonesia harus sekuat tenaga menarik foreign direct investment atau mendatangkan investasi asing ke dalam negeri.
"Hal itu bertujuan supaya menghidupkan sektor riil dan penyediaan lapangan kerja," ujar mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi itu.
Marwan melanjutkan, peningkatan konsumsi masyarakat juga harus dilakukan secara terus menerus. Hal itu bertujuan agar daya beli masyarakat tetap terjaga di tengah resesi.
Sedangkan untuk meningkatkan daya beli masyarakat, program-program sosial seperti bantuan sosial dan bantuan langsung tunai harus terus-menerus ditingkatkan dalam bentuk uang.
"Meningkatkan konsumsi secara terus-menerus, supaya daya beli masyarakat masih tetap terjangkau, jangan sampai terlalu anjlok daya beli masyarakat," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.