Bisnis.com, JAKARTA - PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) mengalami peningkatan penjualan produk berteknologi plasmacluster selama pandemi Covid-19.
Teknologi plasmacluster adalah teknologi yang memproduksi ion positif dan negatif. Berdasarkan pengujian laboratorium, ada jenis ion yang dihasilkan teknologi plasmacluster dapat menghilangkan virus, bakteri, jamur, dan bau tidak sedap.
"Penjualan [produk berteknologi] plasmacluster pada masa [pandemi] Covid-19 luar biasa. [volume penjualan] kami tumbuh 3-5 kali lipat secara tahunan. Kami cukup tertolong dengan [penjualan] produk plasmacluster yang bisa menolong [kekurangan dari penurunan] penjualan di produk lain," ujar National Sales Senior Manager SEID Andry Adi Utomo dalam konferensi pers virtual, Selasa (22/9/2020).
Andry menyampaikan sejauh ini teknologi plasmacluster baru dipasangkan di beberapa produk, seperti pendingin ruangan (air conditioner/AC), pembersih udara (air purifier), dan kulkas, Andry menilai peningkatan penjualan selama Maret-September 2020 tersebut disebabkan oleh berubahnya rutinitas konsumen.
Menurutnya, kegiatan beraktivitas dari rumah membuat permintaan teknologi rumah tangga meningkat, seperti AC dan kulkas. "Dulu orang bilang [barang elektronik] yang ada [teknologi] plasma clusternya mahal, sekarang justru dicari."
Namun demikian, pandemi Covid-19 tetap memukul penjualan SEID pada awal pandemi terjadi. Penjualan SEID turun 5 persen secara tahunan per Maret 2020, lalu terus turun ke level 20 persen per April 2020.
Baca Juga
Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) sebelumnya mendata utilisasi industri elektronika pada kuartal II/2020 merosot sebesar 30-60 persen dari posisi kuartal I/2020 karena rendahnya permintaan pasar. Namun demikian, SEID membukukan kenaikan serapan di pasar sekitar 90 persen pada kuartal II/2020 secara tahunan.
"Di Sharp sendiri [penurunan utilitas] hanya 20 persen, itu pun hanya pada April-Mei. Pada Juni, kami growth dibanding [periode yang sama] tahun lalu dan lebih besar [pertumbuhannya] dibanding tahun lalu," katanya.
SEID mencatat kontraksi terbesar terjadi pada pasar AC pada April 2020 atau sebesar 22 persen. Ranking tersebut diikuti oleh penurunan pasar TV LED hingga 17 persen dan kulkas sebesar 9,7 persen pada APril 2020.
Namun kemudian, tercatat produksi dan serapan produk-produk tersebut kembali tumbuh secara tahunan pada Juni 2020. SEID membukukan pertumbuhan produk kulkas tumbuh 30 persen, mesin cuci tumbuh 20 persen, dan TV tumbuh 40 persen.
Adapun, penjualan tertinggi pada kuartal II/2020 terjadi pada produk elektronik besar seperti pendingin ruangan (AC), LED TV, dan mesin cuci. Adapun, Andry menyebutkan penjualan perseroan pada Juni 2020 tumbuh hingga 120 persen secara tahunan.
Andry menjelaskan hal tersebut disebabkan oleh realisasi yang rendah pada Juni 2019 lantaran libur Lebaran dan musim masuk sekolah. Menurutnya, peningkatan pada Juni 2020 juga disebabkan oleh majunya pasar lebaran ke Mei 2020.
Andry menyampaikan pihaknya akan menjaga momentum pertumbuhan produksi dan serapan tersebut hingga akhir tahun. Menurutnya, strategi yang akan dilakukan adalah mengombinasikan penjualan daring dan luring selama 6 bulan terakhir 2020.
Andry menyatakan salah satu sebab tingginya pertumbuhan penjualan pada akhir semester I/2020 juga disebabkan oleh didorongnya penjualan daring. Andry mendata penjualan daring secara rata-rata naik 2-3 kali lipat secara tahunan.