Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meluruskan pemberitaan yang memuat soal penghapusan uji rapid test/PCR test dalam protokol kesehatan syarat naik pesawat untuk digantikan dengan cek suhu tubuh saja.
Orang nomor satu di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ini berbicara panjang lebar melalui kanal YouTube #closethedoor bersama dengan Deddy Corbuzier. Dia menyebut kabar tersebut adalah tidak benar dan masih sebatas wacana.
"Memang ada pembicaraan demikian, masih kami diskusikan. Kalau ada ide boleh, tapi harus kita diskusikan. Kita diskusikan dengan Gugus Tugas, kami sebagai kementerian yang harus kasih regulasi, kami diskusikan dengan Universitas Indonesia juga," kata Budi dalam saluran YouTube #closethedoor yang dikutip, Kamis (17/9/2020).
Dia menyebut bahkan untuk berbagai kajian transportasi selama Covid-19 ini pihaknya melibatkan perguruan tinggi sebagai ahli di bidangnya dalam menyelesaikan berbagai perkara transportasi.
Menhub menegaskan penghilangan rapid test masih dalam tataran diskusi bersama Satuan Tugas Penanganan Covid-19 yang dikepalai oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo. Pemerintah harus satu suara dan keputusan ada di Satgas Penanganan Covid-19, bukan hanya di Kementerian Perhubungan.
"Kami harus satu suara dan yang memutuskan Satuan Tugas bukan kami, jadi dia adalah koordinator, pak Doni [Monardo] koordinator kita. Jadi kalau ada apa-apa kami diskusikan, materi ini, rekomendasi ini, kami berikan ke pak Doni untuk diputuskan," katanya.
Baca Juga
Lebih lanjut, dia juga tidak dapat memaksakan ketika suatu hasil kajian atau diskusi seperti penghilangan rapid test sebagai syarat penerbangan ditolak oleh Satgas Penanganan Covid-19.
"Kami mengalah, ada hal-hal tertentu begitu," imbuhnya.