Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

59 Negara Hindari WNI, Menhub Blak-blakan ke Deddy Corbuzier

Menhub Budi Karya buka suara soal 59 negara yang menutup pintu bagi WNI akibat kasus penularan Covid-19 yang masih tinggi.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat berbincang di acara podcast Deddy Corbuzier. /Dok. YouTube
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat berbincang di acara podcast Deddy Corbuzier. /Dok. YouTube

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan respons soal 59 negara yang melarang warga negara Indonesia (WNI) masuk ke negaranya karena tingkat penularan Covid-19 yang cukup tinggi.

Pria yang akrab disapa BKS ini menyebut pemerintah Indonesia terus berupaya agar lebih baik dalam penanganan Covid-19. Selain itu, sebenarnya banyak negara yang bernasib sama seperti Indonesia dan cenderung dihindari oleh negara lain.

"Saya pikir itu berlaku tidak hanya di Indonesia saja, kalau kita bandingkan dengan negara-negara besar, [seperti] India, AS, Italia, dan sebagainya, kita itu angka-angka itu lebih baik, tapi bukan berarti kita tidak berusaha menjadi lebih baik," kata Menhub dalam podcast #closethedoor Deddy Corbuzier yang dikutip, Kamis (17/9/2020).

Menhub juga menegaskan Presiden Joko Widodo juga sempat menyatakan bahwa kesehatan adalah yang utama dan tidak bisa ditawar-tawar lagi, termasuk dana dan protokol kesehatan tidak dapat ditawar. Adapun, untuk mengantisipasi kegiatan ekonomi, Kementerian berupaya menyerap anggaran belanja secara optimal untuk menggerakkan kegiatan masyarakat.

"Anggaran saya dapat Rp35 triliun itu harus bisa diserap, kalau bisa di atas 95 persen. Apa artinya, saya sehari bisa vidcon [video conference] tujuh kali, tiap minggu ke daerah. Saya pastikan supaya penyerapan ada, kalau penyerapan ada, itu ada uang yg bergulir, kalau ada uang bergulir masyarakat bisa ikut menikmati uang yang beredar," ujarnya.

Dia juga menyebut kemudahan-kemudahan juga diberikan kepada para operator transportasi yang sebelumnya dibahas melalui diskusi. Aktivitas ekonomi di sektor transportasi diharapkan tetap berjalan kendati masih terbatas.

"Itu jalan sekarang, improve-lah. Jadi memang yang harus diberikan kepada masyarakat harus disiplin dan konsisten," ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper