Bisnis.com, JAKARTA - Mantan menteri keuangan Chatib Basri menegaskan upaya pemulihan dengan mendorong konsumsi merupakan pilihan yang tepat dalam menghadapi kondisi ekonomi di tengah pandemi saat ini.
Chatib mengungkapkan kondisi saat ini dibayangi oleh kredit yang merosot, sementara dana pihak ketiga dan likuiditas perbankan terus bertambah. Menurutnya, hal yang harus dilakukan pemerintah adalah bagaimana cara untuk mendorong belanja masyarakat.
Jika investasi didorong, konsumsi hanya akan meningkat tipis, tapi jika pemerintah mengenjot konsumsi, investasi akan tumbuh tinggi.
"Sangat jelas, jika kita ingin melakukan jump start, kita harus mendorong konsumsi terlebih dahulu," kata Chatib, dalam webinar ANU Indonesia Project, Selasa (8/9/2020).
Oleh sebab itu, stimulus fiskal sangat penting dipakai sebagai pemantik. Dia menilai kebijakan fiskal tidak akan berdampak besar.
"Sekalipun kita menurunkan suku bunga, tetapi permintaan tidak ada. Maka tidak akan membantu mendorong ekonomi," tegas Chatib.
Baca Juga
Solusinya, dia menilai pemerintah harus memperpanjang dana bantuan langsung tunai. Baru kemudian, program ini ditopang oleh jaminan kredit, subsidi bunga, insentif pajak.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah menegaskan kembali bahwa pemerintah telah sepakat untuk melanjutkan sejumlah program bansos tahun depan. Program yang dilanjutkan a.l. Bantuan Langsung Tunai (BLT) subsidi gaji dan pemberian sembako.