Bisnis.com, JAKARTA – Maskapai dan operator bandara mulai mengandalkan pendapatan kargo di tengah kinerja pendapatan dari penumpang yang belum pulih.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengatakan di tengah pandemi covid-19, perusahaan memperkuat sumber pendapatan alternatif melalui ekspansi bisnis anak perusahaan. Salah satunya adalah bisnis air freight Angkasa Pura Logistik yang memiliki tambahan armada pesawat kargo.
"Semoga dengan beroperasinya pesawat kargo kedua kami ini merupakan suatu jawaban bagi angkutan kargo udara yang berada di wilayah timur Indonesia sehingga terjadi pendistribusian kargo yang cepat, tepat dan pastinya dengan harga yang relatif terjangkau," ujarnya melalui siaran pers dikutip, Selasa (8/9/2020).
Saat ini, layanan air freight Angkasa Pura Logistik telah didukung 2 armada pesawat ATR 72-500 yang disewa dari Pelita Air dan akan ditambah lagi dengan 1 pesawat kargo Boeing 737-300 untuk meningkatkan efisiensi pelayanan.
Senada, Direktur Utama Citilink Juliandra mengatakan Citilink mengambil peluang dari menurunnya pendapatan penumpang di masa pandemi dan meningkatnya industri e-commerce serta kebutuhan pasar logistik di Indonesia dengan menelurkan konsep ‘Travelogistic’.
‘Travelogistic’ merupakan inovasi pengembangan lini bisnis kargo diantaranya dengan mengkonversi pesawat penumpang berjenis B737-500 menjadi Freighter, membuka layanan charter kargo ke berbagai destinasi, serta menambah kapasitas bisnis kargo dengan mendayagunakan pesawat-pesawat reguler penumpang untuk mengangkut kargo.
Baca Juga
Juliandra menjelaskan bahwa pengembangan lini bisnis kargo ini telah menjadi sumber pendapatan utama Citilink pada masa pandemi dengan kontribusi pendapatan yang meningkat dari 9 persen menjadi 45 persen.
Selama masa pembatasan penerbangan, Citilink memaksimalkan utilisasi pesawat dengan mengoperasikan 20 persen armadanya sebagai angkutan kargo.
Hingga Agustus 2020, Citilink telah mengangkut kargo ke berbagai destinasi seperti Makassar, Medan, Balikpapan, Kendari serta beberapa rute internasional Singapura, Cina dan berbagai rute lainnya dengan total muatan kargo yang diangkut sekitar 18.000 Ton. Ke depannya, Citilink akan melakukan ekspansi bisnis kargo ke Kawasan Timur Indonesia.