Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Sosial resmi menggandeng Perum Bulog untuk penyaluran bantuan sosial beras bagi 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dan program keluarga harapan (PKH).
Program ini berlangsung untuk periode Agustus sampai Oktober dengan volume beras yang disalurkan sebesar 15 kilogram (kg) untuk setiap keluarga per bulan. Artinya, setiap penerima manfaat akan memperoleh 45 kg beras kualitas medium sampai Oktober mendatang.
“Program bantuan sosial beras ini bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran KPM PKH di seluruh Indonesia agar kebutuhan pangan beras bagi keluarga terdampak Covid-19 bisa terpenuhi dan tetap terjaga kesehatannya,” kata Menteri Sosial Juliari Batubara dalam acara Launching Program Bansos Beras di Jakarta, Rabu (2/9/2020).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengemukakan bahwa penyaluran dimulai pada September ini dengan volume untuk alokasi dua bulan sekaligus, yakni 30 kg. Dengan demikian, total stok beras kelolaan Bulog yang akan disalurkan mencapai 450.000 ton.
Budi mengatakan bahwa Bulog sejatinya telah siap menyalurkan bansos beras sejak tiga bulan lalu sebelum akhirnya mendapat penugasan ini. Dia mengatakan pihaknya telah menjamin kualitas beras yang akan disalurkan karena dikelola dengan proses rice to rice sebelum dikeluarkan dari gudang.
“Jangan khawatir, kami sudah mengurangi kemungkinan-kemungkinan yang bisa merusak beras Bulog dan mengurangi kepercayaan masyarakat,” kata sosok yang akrab disapa Buwas itu.
Baca Juga
Penyaluran beras bansos ini pun disebutnya menjadi peluang bagi Bulog untuk terus melakukan penyerapan beras petani karena pihaknya akan kehilangan sekitar 450.000 ton beras cadangan beras pemerintah (CBP). Budi meyakini hal ini tak hanya menjadi kabar baik bagi KPM PKH, tapi juga menjadi jaminan bagi petani akan serapan hasil panen mereka.
Bulog tercatat memiliki stok sebanyak 1,42 juta ton dengan komposisi CBP 1,37 juta ton dan beras komersial 46.788 ton.
Sepanjang 2020, perusahaan telah menyerap 931.577 ton dengan realisasi penyaluran 947.984 ton, beras operasi pasar 849.835 ton, dan realisasi beras bantuan pangan nontunai (BPNT) sebanyak 247.732 ton.