Bisnis.com, JAKARTA – PT Hutama Karya (Persero) saat ini menjalankan sejumlah strategi untuk menghimpun dana dan pembiayaan untuk menggarap penugasan pemerintah yaitu proyek Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS).
Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Muhammad Fauzan mengatakan dari target sepanjang 2.765 kilometer, proyek ini sejak digarap mulai pada 2015, pembangunannya sudah terealisasi 771 kilometer.
"Pengerjaan proyek tersebut tentu memerlukan pembiayaan yang tidak sedikit. Total pendanaan untuk proyek ini adalah senilai Rp476 triliun,” ujar Fauzan dalam siaran persnya pada Jumat (28/8/2020).
Menurutnya, untuk mencapai target, Hutama Karya harus terus berinovasi dalam mencari alternatif pembiayaan untuk menghimpun dana pembangunan JTTS.
Dia mengemukakan terdapat beberapa langkah strategis yang telah dan sedang dilakukan perseroan di antaranya selain menerima penyertaan modal negara (PMN), Hutama Karya juga harus memenuhi pendanaan melalui berbagai pembiayaan alternatif.
Beberapa skema creative financing yang telah direalisasikan seperti equity bridging dan menerbitkan global bond senilai US$600 juta di tengah kondisi pandemi pada Mei lalu.
Baca Juga
Global bond ini merupakan bagian dari program global medium term note (MTN) Hutama Karya senilai US$1,5 miliar yang ditujukan untuk mempercepat pembangunan JTTS.
"Proyek Jalan Tol Trans Sumatra diharapkan akan tersambung sepenuhnya pada 2024, berarti 6 tahun lebih cepat dari rencana,” kata Fauzan.
Berkat langkah perseroan ini, Hutama Karya berhasil mendapatkan penghargaan pada ajang Anugerah Gatra 2020 pada kategori “Inovasi dalam Menggalang Pendanaan demi Realisasi Infrastruktur”.