Bisnis.com, JAKARTA — Filipina dan Indonesia akan membahas kerja sama di sektor industri tembaga dan tekstil, berbagi praktik terbaik untuk menarik investasi manufaktur dan transfer teknologi dengan lebih baik.
Departemen Perdagangan dan Industri Filipina (Department of Trade and Industry/DTI) dalam sebuah pernyataan Senin (24/8/2020) menyebutkan bahwa kedua belah pihak telah bertemu pada 11 Agustus 2020, yang pertama di Filipina sejak lockdown.
DTI mengatakan bahwa kedua negara akan bekerja untuk saling melengkapi kekuatan dan sumber daya yang dimiliki di bidang tekstil dan industri tembaga.
Pada tahun ini, diharapkan aka nada dialog industri mencakup praktik terbaik (best practice), regulasi, dan kolaborasi antara pemerintah dan swasta.
“Dalam jangka panjang, dialog ini dipandang sebagai jalan untuk meningkatkan kapabilitas manufaktur sektor industri kita melalui penanaman investasi dan teknologi,” kata DTI seperti dikutip dari www.bworldonline.com, Senin (24/8/2020).
Perwakilan kedua negara juga berbicara tentang kemungkinan kemitraan dalam promosi investasi, jaminan kualitas produk halal, dan ekonomi kreatif tahun ini. Kedua belah pihak juga membahas perikanan dan perdagangan perbatasan.
Baca Juga
“Filipina berkomitmen untuk mempertimbangkan proposal tersebut mengingat relevansinya dengan Filipina dan Indonesia sebagai negara kepulauan dengan perbatasan yang sama dan dengan mempertimbangkan perkembangan integrasi sub-regional,” kata Wakil Sekretaris DTI Ceferino S. Rodolfo.
Kelompok kerja bersama di bidang perdagangan, investasi, kerajinan tangan, dan pengiriman juga membahas peningkatan lingkungan bisnis negara.
Menurutnya, pembentukan kelompok kerja bersama dengan Indonesia merupakan kepentingan strategis bagi Filipina mengingat banyaknya kesamaan yang mereka miliki.
“Dengan masa-masa penuh tantangan padai masa depan, bekerja sama sebagai dua ekonomi terbesar di Asena untuk mengatasi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya adalah jalan terbaik,” kata Rodolfo.