Bisnis.com, JAKARTA — PT Hutama Karya berkomitmen menggunakan produk lokal dalam pembangunan berbagai proyek strategis nasional, termasuk di proyek jalan tol Trans-Sumatra.
Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto menyatakan bahwa perseroan memang diharuskan mengutamakan penggunaan komponen dalam negeri, termasuk dalam pembangunan tol Trans-Sumatra.
Sejak dilakukan pemancangan tiang perdana beberapa ruas pertama hingga saat ini, Hutama Karya mempekerjakan tenaga kerja dan bahan baku lokal.
“Selain memang PSN [proyek strategis nasional] ini diharuskan untuk mengutamakan tenaga kerja dan bahan baku lokal, ini juga merupakan wujud nasionalisme dan dedikasi Hutama Karya sebagai BUMN untuk mendukung produk lokal,” ujarnya melalui siaran pers Senin (17/8/2020).
Data perseroan mencatat, hingga saat ini dalam pembangunan konstruksi tol Trans-Sumatra sepanjang 368 km dan telah beroperasi penuh, dibutuhkan tanah sebanyak 39.405.371 meter kubik, besi sebanyak 90.682 ton, beton sebanyak 2.207.597 meter kubik, pasir sebanyak 735.866 meter kubik, batu pecah sebanyak 1.103.798 meter kubik, dan semen sebanyak 757.063 ton.
Selain itu, terdapat ribuan tenaga lokal yang dikerjakan dalam pembangunan ruas jalan tol.
Baca Juga
Jalan tol Trans-Sumatra merupakan jaringan jalan tol terpanjang di Indonesia dari Banda Aceh hingga Lampung sepanjang 2.765 km yang terdiri dari 24 ruas jalan tol dan ditargetkan selesai pembangunan pada 2024.
Saat ini Hutama Karya sedang melanjutkan pembangunan tol Trans Sumatera sepanjang lebih kurang 771 km.