Bisnis.com, JAKARTA - Reset dan transformasi ekonomi menjadi cara yang digunakan pemerintah dalam memulihkan perekonomian nasional pascapandemi virus corona (Covid-19). Digitalisasi berbagai sektor ekonomi pun menjadi strategi utama yang bakal dijalankan oleh pemerintah.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pemaparannya berjudul Arah Kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional mengatakan reset dan transformasi ekonomi menjadi langkah penting dalam mewujudkan kedaulatan ekonomi nasional. Teknologi pun memiliki peran sangat penting untuk mendukung hal tersebut
"Peran teknologi informasi sangat penting di samping upaya percepatan perizinan, penyederhanaan birokrasi, serta reformasi regulasi," ujar Airlangga dalam acara Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (Rakokernas) Apindo 2020, Rabu (12/8/2020).
Adapun, utilisasi industri yang berada di bawah angka 50 persen, gangguan rantai pasok, penurunan kegiatan ekonomi, dan bertambahnya jumlah pengangguran dan penduduk miskin akibat pandemi bakal di-reset ulang dan ditransformasikan oleh peran teknologi informasi.
Pascapandemi, transformasi digital yang dibarengi dengan akselerasi infrastruktur, sistem pemerintahan berbasis elektronik, digitalisasi usaha mikro, kecikl, dan menengah (UMKM), teknologi keuangan, energi terbarukan, dan penerapan Undang-Undang Cipta Kerja.
Antara segmen masyarakat dan pelaku usaha, akademisi, serta pemerintah dikatakan menjadi elemen penting yang membentuk perubahan pascapandemi Covid-19.
Baca Juga
Selain digitalisasi, beberapa hal seperti pekerjaan di masa depan, perubahan preferensi konsumen, ketahanan bisnis, perihal geopolitik dan arus internasional, intervensi pemerintah yang lebih besar, serta keseimbangan tujuan sosial dan ekonomi menjadi tren pembentuk perubahan pascapandemi Covid-19 yang ditentukan oleh ketiga elemen tersebut.
Terkait dengan hal itu, peran RUU Cipta Kerja dikatakan sangat strategis dalam upaya transformasi digital yang akan dilakukan dalam pemulihan ekonomi nasional.