Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah dan Pelaku Usaha Wajib Optimalkan Pasar Asean

Kadin berpendapat pelaku usaha di Indonesia wajib mengoptimalkan peluang di pasar Asean sejalan dengan tingkat permintaan terhadap produk bahan pangan yang tinggi.
Foto aerial pelabuhan peti kemas Koja di Jakarta. (25/12/2019). Bisnis/Himawan L Nugraha
Foto aerial pelabuhan peti kemas Koja di Jakarta. (25/12/2019). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Kondisi perdagangan dalam dan luar negeri yang sama-sama sulit membuat pemerintah dan pelaku usaha di Tanah Air mesti mengoptimalkan peluang serta strategi yang tersisa.

Menurut Ketua Komite Tetap Bidang Ekspor Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Handito Joewono, hal tersebut dapat dilakukan dengan mengoptimalkan ekspor produk-produk keperluan sehari-hari ke sejumlah negara di kawasan Asean.

"Terutama, untuk produk-produk pangan yang terjamin ketersediaannya," ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (11/8/2020).

Sejumlah negara di Asean seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina dinilai menjadi target ekspor produk-produk pangan yang paling memungkinkan. Permintaan terhadap produk bahan pangan dari sejumlah negara tersebut dikatakan cukup tinggi.

Adapun, salah satu strategi yang bisa diterapkan untuk mengoptimalkan ekspor ke sejumlah negara tersebut, salah satunya adalah dengan menjual produk-produk lokal dengan harga promosi.

Sementara untuk memperbaiki performa sektor perdagangan dalam negeri, Handito menilai tidak ada hal lain yang bisa dilakukan kecuali pengelontoran stimulus kepada masyarakat dan pelaku usaha agar perputaran uang di dalam negeri dapat terjaga.

Dihubungi secara terpisah, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno mengatakan pelaku usaha Tanah Air saat ini mesti memilih jenis barang yang tidak dimiliki dan dibutuhkan oleh negara lain.

Komoditas tersebut, a.l. minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), kopi, coklat, lada, produk turunan kelapa, ikan tuna, lobster, timah, nikel, copper plate, batu bara, dan furnitur kayu.

"Barang-barang tersebut bisa di ekspor ke negara-negara yang tidak ada hambatan tarif maupun nontarif," ujarnya kepada Bisnis.com.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmad Fauzan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper