Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal II/2020, BPS: Kontribusi Pertanian terhadap PDB Justru Naik

Kontribusi sektor pertanian terhadap PDB mengalami peningkatan kuartal II/2020 yang dipengaruhi oleh pergeseran masa panen raya tanaman pangan.
Petani padi melakukan pemupukan di lahan sawahnya dengan pupuk urea bersubsidi. istimewa
Petani padi melakukan pemupukan di lahan sawahnya dengan pupuk urea bersubsidi. istimewa

Bisnis.com, JAKARTA-Kontribusi sektor pertanian terhadap produk domestik bruto (PDB) mengalami peningkatan pada kuartal II/2020. Pertanian juga menjadi satu-satunya sektor dari lima penyangga utama PDB yang tumbuh positif sepanjang periode ini.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengemukakan bahwa kontribusi pertanian naik menjadi 15,46 persen pada kuartal II 2020 dibandingkan dengan kontribusi pada kuartal II 2019 sebesar 13,57 persen. Sebaliknya, akibat kontraksi yang dalam, kontribusi sektor transportasi dan pergudangan justru turun dari 5,57 persen pada kuartal II 2019 menjadi 3,57 persen pada kuartal II 2019.

Secara umum, Suhariyanto mengemukakan bahwa struktur PDB Indonesia pada kuartal kedua tidak banyak berubah. Sekitar 65 persen perekonomian disebutnya dipengaruhi oleh lima sektor utama yaitu industri, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan. Dari kelima sektor penopang ini, hanya pertanian yang tumbuh positif.

“Oleh karena itu, pergerakan lima sektor ini akan sangat berpengaruh terhadap perekonomia Indonesia. Tapi sayangnya hanya pertanian yang tumbuh dan empat lainnya terkontraksi,” kata Suhariyanto dalam keterangan pers virtual, Rabu (5/8/2020).

Dibandingkan dengan kuartal I 2020, sektor pertanian tercatat tumbuh sebesar 16,24 persen. Suhariyanto menjelaskan bahwa pertumbuhan sektor ini banyak dipengaruhi oleh pergeseran masa panen raya tanaman pangan yang tahun lalu jatuh pada Maret menjadi April dan Mei pada 2020 ini.

Sementara itu, lapangan usaha transportasi dan pergudangan terkontraksi paling dalam sebesar 29,22 persen, industri 6,49 persen, perdagangan 6,71 persen, konstruksi 7,37 persen, dan pertambangan 3,75 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper