Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapok Impor, Ini Janji Kepala BKPM

Selama ini 90 persen alat kesehatan maupun bahan baku alat kesehatan berasal dari luar negeri alias impor. Tingginya kebutuhan impor kemudian berimbas pada kesiapan pemerintah dalam menghadapi pandemi.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Bisnis/Abdullah Azzam
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah telah menetapkan lima sektor industri yang menjadi prioritas pemerintah dalam hilirisasi industri di Indonesia.

Kelima sekor tersebut mencakup alat kesehatan, energi, pertambangan, manufaktur, dan infrastruktur.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa kelima sektor ini cukup penting untuk mendatangkan nilai tambah dari masing-masing sektor.

"Ya salah satunya adalah sektor kesehatan. Karena pandemi ini benar-benar memberi pelajaran bagi kita," kata Bahlil, Selasa (4/8/2020).

Bahlil menambahkan bahwa selama ini 90 persen alat kesehatan maupun bahan baku alat kesehatan berasal dari luar negeri alias impor. Tingginya kebutuhan impor kemudian berimbas pada kesiapan pemerintah dalam menghadapi pandemi.

Dalam catatan Bisnis, total devisa impor alat penanganan Covid-19 yang tercatat di Lembaga Nasional Single Window (LNSW) sampai 20 Juli 2020 mencapai US$407,5 juta atau sekitar Rp6,1 triliun (kurs 15.000 per dolar).

Sementara dilihat dari jenis barang, impor alat polymerase chain reaction atau PCR mendominasi dengan total devisa impor senilai US$95,8 juta atau Rp1,4 triliun.

Adapun APD dan masker, masing-masing senilai US$81,05 juta dan US$56,3 juta atau jika keduanya dirupiahkan total devisa impor untuk APD dan masker berada di kisaran Rp2,06 triliun.

"Ini jujur saja 90 persen termasuk bahan baku masih impor," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper