Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Emas Antam Semester I/2020 Turun 49,7 Persen

Berdasarkan laporan keuangan Antam kuartal II/2020, secara nilai, penjualan emas Antam pada paruh pertama tahun ini mencapai Rp6,41 triliun atau turun 33,2 persen dibandingkan periode yang sama 2019 yang mencapai Rp9,61 triliun.
Emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk./mind.id
Emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk./mind.id

Bisnis.com, JAKARTA - Sepanjang semester I/2020, realisasi penjualan emas PT Aneka Tambang (Antam) Tbk mencapai 7.915 kg.

Realisasi tersebut tercatat mengalami penurunan 49,7 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 15.741 kg.

Berdasarkan laporan keuangan Antam kuartal II/2020, secara nilai, penjualan emas Antam pada paruh pertama tahun ini mencapai Rp6,41 triliun atau turun 33,2 persen dibandingkan periode yang sama 2019 yang mencapai Rp9,61 triliun.

Emas menjadi kontributor terbesar penjualan dengan kontribusi 69 persen terhadap total penjualan Antam.

Meski mencatatkan penurunan penjualan emas, segmen operasi logam mulia dan pemurnian perseroan mencatatkan peningkatan laba usaha sebesar 111 persen dibandingkan semester pertama tahun lalu.

Laba segmen operasi logam mulia dan pemurnian naik menjadi Rp495,16 miliar pada semester I/2020 dari capaian semester I/2019 yang mencapai Rp234,94 miliar.

"Pertumbuhan tingkat profitabilitas tersebut sejalan dengan pengembangan pasar produk logam mulia Antam di pasar domestik serta strategi efisiensi biaya operasi yang optimal. Selain itu, penguatan harga rata-rata emas global pada semester I/2020 sebesar 26 persen [y-o-y] turut meningkatkan profitabilitas segmen logam mulia dan pemurnian," demikian pernyataan manajemen Antam melalui keterangan resmi, Selasa (4/8/2020).

Guna menjaga kualitas layanan yang prima penjualan emas di tengah kondisi new normal pandemi Covid-19, Antam menerapkan mekanisme penjualan emas secara online melalui website resmi www.logammulia.com.

Melalui jaringan Butik Emas Logam Mulia yang tersebar di 11 kota di Indonesia dan penjualan sales canvassing di beberapa lokasi, Antam menjalankan operasional dengan menetapkan protokol kesehatan yang ketat guna menjaga kesehatan para pekerja dan pelanggan.

Sementara itu, pada semester I/2020 penjualan feronikel merupakan kontributor terbesar kedua penjualan Antam dengan kontribusi sebesar Rp2,02 triliun atau 22 persen dari total penjualan.

Volume penjualan feronikel Antam pada paruh pertama ini mencapai 13.045 ton nikel dalam feronikel (TNi), relatif stabil jika dibandingkan penjualan feronikel pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai 13.157 TNi.

Kinerja penjualan feronikel pada kuartal II/2020 mencapai 6.867 TNi, tumbuh sebesar 11 persen dibandingkan capaian penjualan pada kuartal I/2020.

Capaian volume produksi feronikel pada semester I/2020 mencapai 12.762 TNi atau 98 persen dari capaian produksi feronikel semester I/2019 sebesar 13.017 TNi.

Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan, capaian produksi dan penjualan feronikel pada paruh pertama ini mencapai masing-masing sekitar 48 persen dari target 2020.

Untuk komoditas bijih nikel, tercatat produksi bijih nikel yang digunakan sebagai bahan baku pabrik feronikel Antam dan penjualan kepada pelanggan domestik pada semester I/2020 mencapai 1,37 juta wet metric ton (wmt) dengan capaian penjualan bijih nikel ke pasar domestik sebesar 168 ribu wmt.

Sejalan dengan ditetapkannya Harga Patokan Mineral Logam di dalam negeri oleh Kementerian ESDM, hal tersebut memberikan tingkat harga jual mineral dalam negeri yang lebih kompetitif dan membuka peluang bagi Antam untuk meningkatkan jangkauan pemasaran bijih nikel di dalam negeri.

Tercatat laba usaha segmen operasi Nikel (komoditas feronikel dan biji nikel) pada semester I/2020 sebesar Rp333,64 miliar. Pada kuartal II/2020, segmen operasi Nikel mecatatkan laba usaha sebesar Rp263,06 miliar, tumbuh signifikan dibandingkan laba usaha pada kuartal I/2020 sebesar Rp70,58 miliar.

Pertumbuhan tersebut terutama didukung kenaikan volume penjualan feronikel pada kuartal II/2020 sejalan dengan pemulihan aktivitas perdagangan internasional serta tren positif kenaikan harga nikel global pada kuartal II/2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper