Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) menebar tarif promo atau potongan tarif hingga rata - rata sebesar 25 persen untuk kereta jarak jauh di sejumlah titik stasiun keberangkatan guna menjaring animo masyarakat yang lebih tinggi dalam menggunakan Kereta Api.
VP Public Relations PT KAI Joni Martinus mengatakan terdapat enam KA jarak jauh yang akan digenjot kinerjanya dengan tarif promo. Diantaranya KA Kertajaya relasi Surabaya Pasar Turi –Pasar Senen (pp) menjadi Rp200.000 dari semula senilai Rp250.000.
Selanjutnya KA Turangga Surabaya Gubeng –Bandung – Gambir (pp) menjadi Rp500.000 dari semula Rp630.000. Diikuti KA Bima dengan relasi Malang – Surabaya Gubeng – Gambir (PP) menjadi Rp500.000 dari semula Rp500.000.
Kemudian terdapat KA Argo Bromo Anggrek relasi Gambir – Surabaya Pasar Turi (pp) dari semulai Rp650.000 menjadi Rp500.000. Adapula KA Sembrani relasi Surabaya Pasar Turi – Gambir (PP) dari semulai Rp600.000 menjadi Rp450.000. Satu KA lainnya yakni KA Argo Lawu Gambir – Solo Balapan dari semula Rp440.000 menjadi Rp 360.000.
Tarif yang lebih ringan diharapkan bisa meningkatkan okupansi karena saat ini penumpang KA Jarak jauh tidak lagi membutuhkan dokumen seperti Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) untuk bepergian. Tak hanya itu, KAI juga telah berinisiatif memberikan layanan rapid test dengan tarif hanya senilai Rp85.000 di sebanyak 12 stasiun.
“Kita harapkan tarif ini mulai berlaku pada idul adha sampai waktu dengan yang belum ditentukan. Dengan menarik hampir seluruh kereta jarak jauh. Tujuannya memberikan kemudahan kepada masyarakat. Memang di masa pandemi semua orang sulit perlu efisiensi tapi kami tegakkan aturan protokol yang ketat,” jelasnya, Senin (27/7/2020).
Baca Juga
Secara garis besar Joni menuturkan saat ini rata-rata tingkat okupansi setiap kereta berada kisaran 40 persen sampai 60 persen. KAI pun baru mengoperasionalkan KA jarak jauh sebesar 30 persen perjalanan dari rata-rata jumlah perjalanan pada masa normal.
Berdasarkan pengamatannya, kereta dari stasiun Gambir ke arah timur menjadi paling diminati sehingga selama idul Adha pun KA Argo Bromo akan dioperasionalkan. Terlebih okupansinya telah mencapai sebanyak 69 persen.
“Kalau yang okupansi turun mungkin akan berhenti sementara dulu seperti kereta Parahyangan. Namun tetap dievaluasi dengan kemungkinan beroperasi tetap akan ada,” imbuhnya.
