Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sambut Kunjungan Wisman Kapal Pesiar, Pelabuhan Benoa Disiapkan

Kesiapan menerima wisatawan mancanegara yang menggunakan kapal pesiar, merupakan bagian dari upaya untuk mendukung bangkitnya perekonomian Bali di era kenormalan baru.
Sebuah kapal pesiar merapat di Dermaga Gapura Surya Nusantara atau juga dikenal Surabaya North Quay, Tanjung Perak, Surabaya./Pelindo III
Sebuah kapal pesiar merapat di Dermaga Gapura Surya Nusantara atau juga dikenal Surabaya North Quay, Tanjung Perak, Surabaya./Pelindo III

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelabuhan Indonesia III atau pelindo III tengah bersiap menyongsong kenormalan baru menyambut kunjungan wisatawan asing pengguna kapal pesiar.

CEO Regional Bali Nusra Pelindo 3, Wayan Eka menjelaskan bahwa rencana tersebut disusun menyusul wacana Gubernur Bali yang akan membuka pintu wisata Bali untuk turis mancanegara pada 11 September 2020.

Wayan Eka menyebut Pelabuhan Benoa telah menyiapkan panduan kenormalan baru penerimaan kapal pesiar. Selain itu perlengkapan pendukung lain juga tengah dipersiapkan untuk menyambut kunjungan kapal pesiar saat wisata kapal pesiar di Bali siap dibuka.

Selain itu kesiapan menerima wisatawan mancanegara yang menggunakan kapal pesiar, merupakan bagian dari upaya untuk mendukung bangkitnya perekonomian Bali di era kenormalan baru.

“Menjelang kenormalan baru, kami intensif berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Imigrasi, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Bea Cukai, dan instansi lainnya agar nanti saat pintu wisata di bali dari laut dibuka semua sudah sesuai dengan protokol kesehatan,” ujarnya melalui keterangan resmi dikutip Minggu (26/7/2020).

Menurutnya kesiapan menerima wisatawan mancanegara yang menggunakan kapal pesiar, merupakan bagian dari upaya kami untuk mendukung bangkitnya perekonomian Bali di era kenormalan baru.

Sementara itu, dari sisi ekspor dan kepelabuhanan Pelindo III telah upaya pemulihan di masa adaptasi kebiasaan baru diantaranya melalui perubahan masa openstack kapal dari 3 hari menjadi 5 hari.

Pola ini memberikan efisiensi biaya sebesar 65 persen karena peti kemas ekspor dari pabrik langsung ke terminal peti kemas. Hal ini menguntungkan para eksportir dan forwarding.

Ada pula kebijakan mengubah masa penumpukan peti kemas kosong impor dari 3 hari menjadi 7 hari, masa pertama dihitung 7 hari pertama. Sementara hari ke-8 dan seterusnya dikenakan tarif tetap yang dihitung per hari sebesar tarif masa pertama yang berlaku.

Selain itu, Pelindo III memberi kemudahan berupa transhipment antar terminal dengan menurunkan biaya terminal handling charge (CHC) peti kemas domestik khususnya di Pelabuhan Tanjung Perak.

Kesepakatan dilakukan antara Pelindo III dengan perusahaan pelayaran, diskon tarif transhipment ditetapkan sebesar 35 persen dari tarif paket bongkar muat. Eksportir akan mendapatkan manfaat sehingga dapat menstimulasi ekspor, yang terkait dengan ini pelayaran, eksportir/consignee, dan forwarding.

Pihaknya juga memberikan program kepastian waktu sandar dan ketersediaan tambatan antar pelabuhan dalam rute tertentu pada perusahaan pelayaran peti kemas guna meningkatkan kinerja dan produksi.

Program ini mempersingkat waktu turn round voyage (TRV) sehingga memberikan efisiensi antara 28--33 persen untuk pelayaran seperti rute Surabaya-Banjarmasin. Utilisasi kapal peti kemas juga dapat meningkat hingga 30 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper