Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) bersama dengan pengelola bandara di Eropa, Asia Selatan dan Timur Tengah menyepakati strategi utama bagi sektor kebandarudaraan dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin Awaluddin mengatakan kerja sama lebih erat di antara para pemangku kepentingan menjadi strategi utama dalam merealisasikan perspektif layanan dan protokol kesehatan di bandara.
Setiap stakeholder harus bekerja sama dengan erat seperti operator bandara, maskapai dan regulator, serta di antara sejumlah organisasi global yaitu International Civil Aviation Organization (ICAO), International Air Transport Association (IATA), dan Airport Council International (ACI).
“Kerja sama para stakeholder harus dilakukan lebih erat. Di dalam perspektif layanan bandara, PT Angkasa Pura II bersama stakeholder mengembangkan protokol dengan lima kunci utama yaitu physical distancing, pemeriksaan kesehatan [health screening], layanan tanpa sentuhan [touchless processing], kebersihan dan disinfeksi fasilitas, serta perlindungan terhadap setiap orang,” ujarnya melalui keterangan resmi, Kamis (23/7/2020).
AP II juga tengah bekerja sama erat dengan maskapai untuk mengoptimalkan dan memaksimalkan ketersediaan waktu terbang (slot time) serta mengaktifkan kembali rute-rute domestik.
Sementara itu, President Airport Council International (ACI) Europe Jost Lammers mengatakan setiap pihak harus mempertahankan kerja sama yang erat. Kolaborasi antara maskapai dan operator bandara menjadi kesempatan besar dalam menghadapi Covid-19.
Baca Juga
Selanjutnya terkait dengan Digitalisasi, CEO Oman Airports Sheikh Aimen Al Hosni mengatakan konsep Single Token Journey cukup penting untuk diterapkan apalagi di tengah pandemi.
“Mulai dari curbside hingga [penumpang] berada di kursi pesawat, apakah mereka membawa bagasi atau hanya barang bawaan, bisa dilakukan secara automated termasuk koridor imigrasi,” jelas Sheikh Aimen Al Hosni.
Awaluddin juga sepakat digitalisasi akan mempermudah perjalanan penumpang pesawat. Salah satu contohnya AP II telah mendorong aplikasi Travelation yang mendukung aplikasi Indonesia Airports.
Travelation digunakan untuk melakukan pengecekan secara digital terhadap dokumen-dokumen yang harus dipenuhi setiap orang yang ingin melakukan perjalanan dengan pesawat di tengah pandemi.