Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II mencatat maskapai penerbangan mulai menambah frekuensi dalam slot penerbangannya secara perlahan kendati belum diikuti dengan peningkatan okupansi.
VP Corporate Communication AP II Yado Yarismano mengatakan saat ini mulai dari Garuda Indonesia, Lion Air, Citilink hingga AirAsia telah menambahkan frekuensi penerbangannya.
Contohnya, untuk Bandara Kualanamu telah menjadi empat hingga lima kali sehari dibandingkan dengan sebelumnya satu kali hingga dua kali penerbangan sehari. Selain itu, penerbangan ke Yogyakarta juga bisa menjadi dua hingga tiga kali penerbangan.
“Dari statistik aja dari Juni ke Juli aja pergerakan sudah signifikan. Biasanya flight per hari 100-150 flight sekarang sudah 300 flight per hari kendati memang okupansi belum makmal karena dijaga hingga 70 persen. Ini yang harus kami kampanyekan,” jelasnya, Selasa (21/7/2020).
Yado mengharapkan slot penebangan tersebut kedepannya akan dibarengi dengan tingkat okupansi dengan sejumlah strategi komunikasi yang tengah dilakukan bersama dengan pemangku kepentingan lainnya. Diantaranya melalui press release, social media, serta internal media.
Berdasarkan data AP II, pergerakan pesawat di bandara di Soekarno-Hatta selama periode hingga 15 Juni 2020 mencapai 3.144 dibandingkan dengan 15 Juli 2020 hingga sebanyak 5.637 pesawat. Penaikan hingga pertengahan Juli ini mencapai 79 persen.
Baca Juga
Sementara itu pergerakan penumpang hingga 15 Juli 2020 lalu terpantau sebanyak 402.488 penumpang dibandingkan dengan sebelumnya sebanyak 145.870 penumpang. Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 175 persen.
Saat ini AP II juga menyampaikan sudah tidak ada lagi pemeriksaan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) di Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang) dan Halim Perdanakusuma (Jakarta).
Hal ini menyusul keputusan Pemprov DKI Jakarta yang sudah tidak memberlakukan lagi SIKM dan menggantinya dengan pemeriksaan Corona Likelihood Metric (CLM). Adapun untuk pemeriksaan CLM saat ini juga belum dilakukan di Soekarno-Hatta.
Saat ini pemeriksaan yang dilakukan terhadap traveler yang mendarat di Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma hanya terkait Health Alert Card (HAC) atau electronic Health Alert Card (e-HAC), serta pengukuran suhu tubuh melalui thermal scanner.