Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap semakin gencar melakukan program pemberdayaan nelayan melalui kegiatan pengembangan dan diversifikasi usaha nelayan.
Direktur Perizinan dan Kenelayanan Ridwan Mulyana menyampaikan langkah ini dilakukan agar usaha nelayan tidak berhenti akibat pandemi Covid-19. Hingga Juli 2020, kegiatan ini telah melibatkan 570 rumah tangga nelayan.
Pihaknya menuturkan beragam inovasi usaha nelayan ini juga merupakan bentuk upaya agar para nelayan tidak bergantung pada usaha tunggalnya menangkap ikan saja.
"Kebanyakan nelayan menangkap ikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan selesai disitu saja. Kita ingin agar rumah tangga nelayan memiliki keanekaragaman usaha untuk meningkatkan pendapatan dengan memaksimalkan pemasaran produk perikanan tidak hanya ikan segar, tetapi juga olahannya," ujar Ridwan dalam siaran pers, Jumat (17/7/2020).
Pelaksanaan diversifikasi usaha nelayan kali ini digelar di Desa Sukakerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat selama dua hari. Pelaksanaannya melibatkan Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU LPMUKP), Dinas Perikanan, Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Karawang, Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang dan PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) melalui kegiatan corporate social responsibility (CSR).
“Keluarga nelayan ini kita berikan pelatihan dan pendampingan secara berkelanjutan yang melibatkan aparat desa setempat. Kita harapkan ini dapat menjadi stimulan bagi keluarga nelayan dalam menumbuhkan mata pencaharian alternatif,” ujarnya.
Baca Juga
Materi yang disampaikan dalam kegiatan ini diantaranya kelembagaan dan manajemen kelompok usaha bersama, sosialisasi pendirian usaha dan PIRT dan label halal UMKM, fasilitasi permodalan, kewirausahaan dan bimbingan teknis inovasi bubu rajungan serta perawatan mesin kapal perikanan.
Pada kesemparan ini DJPT memberikan bantuan untuk mendorong keluarga nelayan berwirausaha. Bantuan ini berupa perlengkapan perbengkelan, perlengkapan pengolahan ikan dan bahan bakunya.
“Kami berharap nelayan dan istri nelayan yang mengikuti kegiatan ini berkomitmen untuk mengelola dan meningkatkan usaha perikanan tangkap maupun usaha ekonomi produktif lainnya dalam rangka meningkatkan pendapatannya,” tuturnya.