Bisnis.com, JAKARTA — PT Petrokimia Gresik anggota holding Pupuk Indonesia mendapatkan sertifikat Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) SNI ISO 37001:2016.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi mengatakan bahwa perseroan akan terus mempertahankan tata kelola yang baik khususnya penguatan sistem anti penyuapan.
Sertifikat ini pun, katanya, akan makin menumbuhkan budaya anti penyuapan di perusahaan sehingga menciptakan keunggulan dibandingkan dengan perusahaan lain.
“Dengan demikian, reputasi baik perusahaan dan kepercayaan stakeholder kepada Petrokimia Gresik pun diharapkan semakin meningkat,” ujar Rahmad melalui siaran pers, Selasa (14/7/2020).
Dari sisi bisnis, dia menilai sertifikat ini dapat meminimalkan potensi financial losses sehingga mampu menciptakan efisien dan dapat meningkatkan daya saing bagi produk Petrogres. Pada akhirnya, hal ini memudahkan upaya perusahaan untuk menjadi pemimpin pasar dan pemain yang dominandi sektor agroindustri
Rahmad menyampaikan sertifikat ini juga merupakan tindak lanjut dari penerapan kebijakan Kementerian BUMN dalam menciptakan ekosistem antikorupsi. SMAP akan membantu Petrokimia Gresik dalam mencegah terjadinya tidak pidana penyuapan dan pengendalian risiko hukum.
Baca Juga
“Harapannya dengan adanya SMAP ini, potensi tindakan yang melanggar hukum dapat diminimalisasi,” imbuhnya.
Adapun, tindak lanjut dari penerapan SMAP, perusahaan akan menjalankan usaha dengan berpedoman pada 4 NO's, yaitu No Bribery (tidak boleh ada suap-menyuap), No Kickback (tidak boleh ada komisi), No Gift (tidak boleh ada hadiah yang tidak wajar), dan No Luxurious Hospitality (tidak boleh ada jamuan yang berlebihan).
“Prinsip ini telah disepakati oleh seluruh direksi dan komisaris di Petrokimia Gresik sehingga penerapannya pun berlaku menyeluruh tanpa terkecuali” ungkap Rahmad.
Untuk mendukung penerapan prinsip 4 NO’s, manajemen menerapkan kebijakan no tolerance terhadap para pelanggarnya, serta menyiapkan sistem pelaporan untuk memudahkan terdeteksinya indikasi pelanggaran.