Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Klaim Pengangguran AS Turun, Lebih Besar dari Proyeksi

Jumlah permohonan untuk tunjangan pengangguran di Amerika Serikat mencatat penurunan lebih besar dari yang diproyeksikan.
Menteri Tenaga Kerja Amerika Serikat, Eugene Scalia./Bloomberg
Menteri Tenaga Kerja Amerika Serikat, Eugene Scalia./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah permohonan untuk tunjangan pengangguran di Amerika Serikat mencatat penurunan lebih besar dari yang diproyeksikan.

Perkembangan positif ini meredakan kekhawatiran tentang penurunan lebih lanjut di pasar tenaga kerja setelah beberapa negara bagian melaporkan peningkatan angka kasus baru Covid-19.

Menurut data Departemen Tenaga Kerja AS yang dirilis Kamis (9/7/2020), klaim pengangguran awal turun sebanyak 99.000 menjadi 1,31 juta untuk pekan yang berakhir pada 4 Juli dibandingkan dengan perkiraan sebesar 1,375 juta dari para ekonom dalam survei Bloomberg.

Sementara itu, klaim berkelanjutan, total jumlah warga Amerika yang mengklaim tunjangan pengangguran berkelanjutan, turun menjadi 18,1 juta pada pekan yang berakhir 27 Juni, dibandingkan dengan proyeksi median sebanyak 18,8 juta klaim.

Data terbaru ini menunjukkan bahwa pemecatan di Negeri Paman Sam terus menyurut, meskipun peningkatan pasar tenaga kerja mungkin masih berisiko terhenti dalam beberapa pekan mendatang.

Sebelum lonjakan kasus virus baru yang mendorong beberapa negara bagian - termasuk Texas dan Florida - menunda atau mundur dari rencana pembukaan kembali (reopening), jutaan warga Amerika dilaporkan kembali masuk payroll.

Tanpa penyesuaian musiman, klaim awal negara bagian turun sebanyak 32.000 dari pekan sebelumnya. Di antara negara-negara bagian yang telah mencatat lonjakan kasus Covid-19 baru-baru ini, California dan Florida mengalami penurunan klaim awal yang tidak disesuaikan dari pekan sebelumnya.

Sementara itu, Arizona sebagian besar tidak mengalami perubahan dan klaim awal Texas mengalami sekitar 20.650 lebih banyak permohonan awal dibandingkan dengan pekan sebelumnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper