Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Periode Idulfitri, Realisasi Penumpang Pelni Cuma 19 Persen

Pelni mengaku realisasi jumlah penumpang pada periode Idulfitri 2020 hanya sebesar 19 persen dari realisasi pada periode yang sama tahun lalu, akibat pandemi Covid-19.
Kapal milik PT Pelayaran Indonesia (Pelni) KM Dobonsolo merapat di dermaga Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (7/1/2019)./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Kapal milik PT Pelayaran Indonesia (Pelni) KM Dobonsolo merapat di dermaga Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (7/1/2019)./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - PT Perusahaan Pelayaran Indonesia (Persero) atau Pelni menyebut jumlah penumpangnya selama PSBB (April-Juni 2020) akibat pandemi Covid-19 hanya mencapai 19 persen dari periode 2019 yang bertepatan dengan momentum arus mudik dan balik Lebaran.

Direktur Utama Pelni Insan Purwarisya L. Tobing mengatakan seharusnya pada periode April hingga Juni 2020 merupakan periode musim puncak jelang Idulfitri 2020, yang biasanya ABK dan manajemen bekerja hingga 24 jam sehari.

"Bulan April, Mei, Juni 2020 masa penumpang masuk peak season mendekati Hari Raya Idulfitri, biasanya bekerja 24 jam mengantar penumpang, tetapi tahun ini tidak bekerja keras memikirkan penumpang, melainkan upaya untuk bertahan hidup," katanya dalam diskusi daring, Rabu (8/7/2020).

Dia menambahkan pada Maret 2020 Pelni masih mengangkut 269.222 penumpang dan pada April langsung anjlok karena berbagai pembatasan sosial menjadi hanya 42.188 penumpang. Angka tersebut jauh dari realisasi April 2019 yang dapat mencapai 269.507 penumpang.

Sementara periode Mei 2020 menjadi yang terparah karena hanya mengangkut 5.610 penumpang padahal pada Mei 2019 terjadi peningkatan penumpang karena masuk periode Lebaran 2019 mencapai 460.112 penumpang.

Pada Juni 2020 jumlah penumpang Pelni sedikit terdongkrak menjadi 18.053 penumpang sementara pada periode 2019 bisa mencapai 719.718 penumpang. "Produksi penumpang pada Maret-Juni 2020 hanya mencapai 19 persen jika dibandingkan dengan 2019," imbuhnya.

Menurutnya, perusahaan harus siap dari segala sisi dan bertekad tidak sampai merumahkan pekerja serta para pegawai tetap dapat bekerja seperti biasanya. Namun, ternyata di seluruh dunia, bidang pelayaran belum ada satu protokol kesehatan yang mujarab menjaga dari penularan Covid-19.

Dengan demikian, kepanikan muncul dalam industri maritim terutama urusan angkutan penumpang. Akhirnya, Pelni menyesuaikan dengan berbagai aturan dari pemerintah tentang protokol kesehatan dan membantu menyusunnya agar transportasi laut tetap berjalan.

"Sekarang yang penting bagaimana menjaga kesehatan penumpang selama di perjalanan, kami juga bertanggung jawab bagaimana agar ABK dan nakhoda bisa tetap sehat. Itu lebih mahal," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper