Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sedang fokus untuk memetakan dan menawarkan kepada investor sejumlah kawasan industri terpadu (KIT) dengan luas total 12.500 hektare yang akan dilengkapi dengan infrastruktur penunjang untuk kegiatan bisnis baru.
Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Dody Widodo mengatakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, pemerintah mengusulkan pembangunan sebanyak 27 kawasan industri baru.
“Saat ini, tersedia sekitar 12.500 hektare lahan kawasan industri yang siap ditawarkan ke investor. Mereka bisa masuk ke lokasi mana pun. Kami siap memfasilitasi karena mereka juga punya komunitas dan pertimbangan sendiri untuk mendukung rantai suplainya,” kata Dody dalam siaran pers, Selasa (7/7/2020).
Pihaknya sedang memetakan kawasan industri yang dikelola badan usaha milik negara (BUMN) agar siap menampung relokasi dari China, termasuk KIT Batang yang lahannya dikelola PT Perkebunan Nusantara III (Persero). Adapun, status tanah yang ditawarkan di kawasan milik BUMN adalah hak guna bangunan (HGB) di atas lahan dengan hak pengelolaan (HPL).
Dia menambahkan kawasan industri di sepanjang pantai utara Jawa dinilai punya daya tarik untuk ditawarkan kepada investor potensial karena unggul dari segi kecepatan bongkar-muat ekspor-impor. Secara umum relokasi bisa diarahkan ke seluruh kawasan yang berada di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Apalagi, lanjutnya, dua wilayah itu masuk rencana percepatan pembangunan ekonomi yang diperkuat dengan Peraturan Presiden No. 79 dan No. 80/2019.
Baca Juga
Salah satu area yang sedang diakselerasi pembangunannya adalah KIT Batang yang memiliki luas lahan hingga 4.368 hektare dengan potensi investasi US$850 juta. Kawasan ini gencar ditawarkan kepada pada investor yang berencana merelokasi pabrik dari China dan sejumlah negara di Asia Tenggara.
Selain KIT Batang, lima pengembangan KIT lainnya telah diusulkan untuk masuk ke dalam daftar proyek strategis nasional (PSN) periode 2020-2024. Kelima proyek tersebut adalah Kawasan Industri Brebes di Jawa Tengah, Kawasan Industri Takalar di Sulawesi Selatan, Kawasan Industri Tanjung Enim di Sumatera Selatan, serta dua area industri potensial di Maluku Utara, yaitu Teluk Weda dan Pulau Obi.