Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi telah menyiapkan empat strategi untuk mengejar target produksi siap jual minyak dan gas bumi 1 juta barel per hari.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan bahwa strategi pertama adalah dengan cara mempertahankan produksi-produksi yang sudah ada.
Strategi kedua yang akan diterapkan SKK Migas adalah upaya percepatan sumber daya menjadi produksi dan pemberian insentif kepada kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) agar mencapai keekonomian yang wajar.
"Kami laksanakan analisis kerja sama dengan pihak ketiga melihat adanya potensi di wilyah kerja di masing-masing KKKS percepat agar potensi ini bisa segera dilakukan produksi," katanya dalam diskusi yang diadakan pada Kamis (2/7/2020).
Lebih lanjut, Dwi mengatakan bahwa strategi ketiga adalah dengan percepatan penerapan chemical enhanced oil recovery (EOR).
Dwi berharap agar chemical EOR yang studinya telah dimulai sejak 2000 di Rokan dapat segera dieksekusi.
Baca Juga
Terakhir (keempat), SKK Migas menyebutkan bahwa masih terdapat 12 area yang potensial yang terus ditawarkan kepada investor untuk bisa digarap.
Kementerian ESDM, kata Dwi, telah menetapkan kebijakan pembukaan data dengan harapan bisa memudahkan calon-calon investor.
"Tiga Sumatra, 3 Kalimantan, 1 Jawa, 1 Sulawesi, 4 di Indonesia timur, termasuk Papua ada 10, dan plus 2 fokus deep water," ungkapnya.
Di sisi lain, target lifting migas Indonesia setiap tahun terus mengalami penurunan dengan sejumlah faktor seperti decline rate lapangan migas, dan juga tekanan dari faktor eksternal.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif menuturkan bahwa asumsi Harga Minyak Mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) dalam Rancangan APBN 2021 disepakati sebesar US$42—US$45 per barel.
Target lifting minyak dan gas bumi (migas) dipatok sebesar 1,68 juta hingga 1,72 juta barel setara minyak per hari (barrel oil equivalent per day/boepd).
Secara terperinci, target lifting minyak dipatok pada kisaran 690.000—710.000 barel per hari dan lifting gas bumi sebesar 990.000 boepd—1,01 juta boepd. Sementara itu, cost recovery ditetapkan senilai US$7,5 miliar—US$8,5 miliar.