Bisnis.com, JAKARTA - Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Manoarfa menuturkan masyarakat kelas menengah selama ini telah menopang perekonomian nasional di tengah pandemi Covid-19 berlangsung sejak awal maret lalu.
“Di mana 42 persen konsumsi nasional saat ini ditopang oleh kelas menengah dan 53 persen pajak nasional dibayarkan oleh kelas menengah,” kata Suharso saat membuka webinar IBCSD mencapai target SDG di Era New Normal pada Kamis (25/6/2020).
Suharso mengatakan masih diperlukannya instrumen pengaman lain untuk menjaga ketahanan kelas menengah tersebut dari dampak pandemi Covid-19.
“Kita perlu menyiapkan instrumen pengaman lain bagi kelas menengah tersebut agar tidak menjadi masyarakat miskin baru,” kata dia.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) menghitung tingkat kemiskinan di Indonesia akibat Covid-19 berkisar 9,7-10,2 persen atau 26,2 juta - 27,5 juta pada 2020 dengan berbagai intervensi sosial dan ekonomi seperti bantuan sosial dan yang lainnya.
Untuk diketahui, tingkat kemiskinan pada September 2019 adalah 9,22 persen atau mencapai 24,79 juta orang.
Baca Juga
Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan Sosial Bappenas Maliki mengatakan bahwa intervensi yang akan dilakukan harus berdasarkan analisis yang cermat.
"Masyarakat yang rentan terdampak Covid-19 adalah penduduk dengan pekerjaan di sektor informal. Di Indonesia hampir 50 persen penduduk bekerja di sektor informal," ujarnya dalam sebuah webinar, Rabu (24/6/2020).
Dari hampir 50 persen penduduk yang bekerja di sektor informal, sekitar 65 persen di antaranya adalah penduduk miskin. Pandemi virus corona penyebab Covid-19 bisa menyebabkan pergeseran status ekonomi penduduk yakni dari yang miskin menjadi miskin kronis atau kelompok miskin baru.
Dengan berbagai upaya atau intervensi di sektor sosial dan ekonomi, peran pemerintah daerah baik provinsi, kabupaten/kota menjadi sangat vital dalam proses pemulihan sosial-ekonomi pasca pandemi.