Bisnis.com, JAKARTA - Provinsi Nusa Tenggara Timur mengaku sedang terkendala untuk mengirim ternak sapi dalam jumlah yang banyak untuk kebutuhan Iduladha ke DKI Jakarta dan Kalimantan.
Kabid Agrobisnis Dinas Peternakan NTT Tay Renggi mengatakan hal tersebut disebabkan adanya satu kapal rusak dan dua kapal lainnya sedang diperbantukan ke Provinsi Nusa Tenggara Barat.
"Karena hal itu kami mengimbau kepada para pengusaha sapi yang ingin mengirim sapi untuk mencari alternatif kapal lain, salah satunya kapal kargo agar permintaan sapi dari para pelanggan dapat terpenuhi," kata Renggi, Rabu (24/6/2020).
Dia menuturkan hal ini berkaitan dengan terjadinya penumpukan sapi untuk Iduladha di karantina hewan klas 1 Kupang yang membludak sampai di luar kandang karantina.
Pihaknya menyebut bahwa sebenarnya NTT mendapatkan lima unit kapal untuk pengangkutan sapi dari Kupang. Lima kapal itu adalah Cemara Nusantara 1, Cemara Nusantara 2, Cemara Nusantara 3, Cemara Nusantara 4 dan Cemara Nusantara 6.
Akan tetapi, lanjutnya, dari lima kapal itu, Cemara Nusantara 1-3 seharusnya melayani pengiriman untuk DKI Jakarta. Sementara Cemara Nusantara 4 dan 6 melayani pengiriman ke Kalimantan.
Baca Juga
"Sudah beberapa bulan terakhir dua kapal Cemara Nusantara 2 dan 6 diperbantukan untuk mengangkut pengiriman sapi dari NTB ke DKI Jakarta," ujarnya
Sementara itu Cemara Nusantara 3 saat ini sedang dalam kondisi rusak dan sedang diperbaiki di pelabuhan Tenau Kupang. Adapun, kerusakannya sudah terjadi sejak dua bulan terakhir.
"Jadi untuk pengiriman sapi ke DKI Jakarta hanya menggunakan satu kapal saja, demikian juga untuk pengiriman ke Kalimantan," tuturnya.
Oleh karena itu ia berharap ada solusi lain untuk penambahan kapal tol laut ternak di NTT, karena memang jelang idul kurban seperti saat ini permintaan ternak sapi semakin banyak.
Jika dihitung dari akhir bulan Mei hingga saat ini jumlah pengiriman sapi ke DKI Jakarta sudah mencapai sekitar 1.800 ekor. Jumlah itu menurut dia dipastikan akan terus meningkat jelang Iduladha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
