Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi virus Corona (Covid-19) telah mengubah kondisi keuangan negara serta budaya di pemerintahan.
Wakil Menteri Keuangan RI Suahasil Nazara mengatakan pembatasan sosial (social distancing) untuk mencegah penularan Covid-19 justru membentuk pola hidup baru (new normal) dalam pola kerja di kementerian dan lembaga pemerintah. Salah satunya dalam menyelenggarakan rapat.
"Dalam situasi pandemi, kami melakukan semua rapat dan pertemuan melalui video conference. Itu artinya pemerintah menghemat semua anggaran untuk perjalanan dinas ke luar kota dan luar negeri," katanya saat memberi kata sambutan dalam acara Public Expenditure Review World Bank, Senin (22/6/2020).
Dia mengatakan anggaran yang dikeluarkan pemerintah untuk perjalanan dinas, baik di dalam maupun luar negeri, sangat besar. Itu belum termasuk biaya sewa hotel dan penyediaan makanan saat rapat.
Sebelum era Covid-19, Suahasil menilai situasi tersebut sangat normal dan tidak menjadi masalah. Namun, pemerintah berjanji akan mempertahankan efektivitas dan efisiensi anggaran hingga periode pasca Covid-19.
"Periode sebelumnya, ketika kita menggelar lima kali rapat maka harus disediakan snack untuk setiap rapat. Bisa dibayangkan berapa besar anggaran yang bisa kita hemat. Kami ingin memastikan budaya baru dapat dilanjutkan setelah ini," imbuhnya.
Baca Juga
Apalagi, lanjutnya, pemerintah tengah menyusun Rancangan APBN 2021. Wamenkeu menjelaskan pemerintah akan tetap melakukan penghematan sekaligus memastikan anggaran untuk sektor-sektor utama, misalnya kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur yang berguna bagi masyarakat.
Penghematan tersebut sejalan dengan fokus pemeritah untuk memastikan semua anggaran dapat dimanfaatkan untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
"Rancangan APBN 2021 tidak akan kembali pada situasi anggaran ketika 2019 atau tahun sebelumnya," ujar Suahasil.