Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan RI Suahasil Nazara mengungkapkan masih ada sisa utang pemerintah pada krisis ekonomi 1997-1988 yang belum dibayar hingga saat ini.
Dia mengungkapkan utang yang jumlahnya mendekati dari total produk domestik bruto (PDB) digunakan untuk memulihkan ekonomi dari goncangan krisis finansial di akhir periode Orde Baru.
"Utang dari periode 1998 masih ada yang belum kita bayar sampai sekarang. Generasi sekarang masih harus membayar utang 22 tahun yang lalu yang memang dilakukan karena krisis. Semua tercatat di neraca Bank Indonesia," katanya dalam sesi Instagram Live bersama ekonom Masyita Crystallin, Kamis (17/6/2020).
Dia mengatakan generasi senior saat periode 1997-1998 harus mencari utang dalam jumlah besar karena situasi perekonomian, sosial, dan politik Indonesia kala itu sangat tidak stabil.
Bahkan, utang pemerintah pada saat krisis 1997-1998 mendekati 100 persen dari total PDB. Dia lantas membandingkan beban utang saat krisis 22 tahun silam dengan krisis akibat pandemi Virus Corona (Covid-19).
Menurutnya, pengelolaan utang pemerintah saat ini lebih baik (justified) dibandingkan periode krisis sebelumnya.
Baca Juga
"Sekarang utang kita naik dari 30 persen menjadi 35 persen dari total PDB. Pengelolaan utang sekarang jauh lebih bagus dari 1998, dari segi konseptual. Utang ini kita pertanggungjawabkan, misalnya ada laporang keuangan pemerintah, lalu audit BPK, dan disampaikan ke DPR sehingga masyarakat tahu," imbuhnya.