Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Makanan Olahan Naik 7,9 Persen, Kemendag Pacu Kinerja

Kementerian Perdagangan mencatat performa positif pada produk makanan olahan selama Januari April–April 2020. Ekspor produk tersebut mengalami kenaikan 7,9 persen dibandingkan tahun lalu dengan nilai mencapai US$1,32 miliar.
Calon pembeli memilih makanan di salah satu minimarket. Garudafood merupakan perusahaan makanan dan minuman ringan yang telah berhasil memasarkan produknya ke lebih dari 20 negara dengan fokus pada negara-negara Asean, China, dan India. Produk-produk utamanya antara lain kacang, cokelat, biskuit, dan pengolahan susu. /BISNIS.COM
Calon pembeli memilih makanan di salah satu minimarket. Garudafood merupakan perusahaan makanan dan minuman ringan yang telah berhasil memasarkan produknya ke lebih dari 20 negara dengan fokus pada negara-negara Asean, China, dan India. Produk-produk utamanya antara lain kacang, cokelat, biskuit, dan pengolahan susu. /BISNIS.COM

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perdagangan mencatat adanya performa positif pada produk makanan olahan selama Januari April–April 2020. Ekspor produk tersebut mengalami kenaikan 7,9 persen dibandingkan tahun lalu dengan nilai mencapai US$1,32 miliar.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengemukakan terus mencari terobosan baru untuk memacu gairah ekspor makanan olahan di tengah pandemi Covid-19. Produk-produk Indonesia dinilai masih memiliki peluang peningkatan ekspor dan memasuki pasar baru di negara lain yang belum bisa memenuhi kebutuhannya sendiri.

"Makanan olahan masih berpeluang besar di pasar global. Kami akan terus mencari terobosan baru untuk meningkatkan ekspor makanan olahan dan diharapkan dapat mendorong kinerja ekspor nonmigas,” ujar Agus seperti dikutip dari keterangan resmo, Kamis (18/6/2020).

Negara tujuan utama ekspor produk makanan olahan Indonesia pada periode Januari–April 2020 mencakup Amerika Serikat sebesar US$293,6 juta (dengan pangsa pasar 22,11 persen), Filipina US$161,4 juta (12,15 persen), Malaysia US$101,6 juta (7,65 persen), Singapura US$74,9 juta (5,64 persen), dan Jepang US$71,9 juta (5,41 persen).

Salah satu upaya peningkatan kinerja ini mencakup pendekatan aktif kepada para pelaku usaha untuk memanfaatkan peluang ekspor produk pangan olahan dengan maksimal. Salah satunya melalui pertemuan virtual dengan PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk dari kantor Kementerian Perdagangan, Rabu (17/6/2020).

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan Muhri menjelaskan, melalui pertemuan virtual ini, Kementerian Perdagangan bisa mendapatkan banyak informasi dari eksportir, termasuk hambatan yang dialami dunia usaha dalam memperluas ekspor.

"Dengan informasi yang didapatkan secara langsung dari para eksportir, kami bisa mendalami hambatan-hambatan yang dihadapi di lapangan dan menjadikannya sebagai dasar penyusunan kebijakan dan pengelolaan informasi pasar untuk melayani pelaku usaha di meja bantuan ekspor di Kementerian Perdagangan," kata Kasan.

Dalam pertemuan tersebut, Kasan menyampaikan, para perwakilan perdagangan di luar negeri, yaitu Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) siap membantu para pelaku usaha untuk meningkatkan kinerja ekspor nasional, antara lain dengan mencarikan buyer dan distributor di negara bersangkutan serta membantu branding merek lokal yang sudah mengglobal.

Para perwakilan perdagangan juga harus mengetahui produk yang dibawa para distributor sehingga dapat disesuaikan dengan pasar ekspornya berdasarkan permintaan dan pemetaan pasar.

Kasan juga menegaskan Kemendag akan terus melakukan promosi ekspor dan penjajakan kesepakatan dagang (business matching) secara virtual melalui perwakilan perdagangan. Selain itu, juga dengan menyelenggarakan pelatihan ekspor secara virtual dan peningkatan pelayanan informasi ekspor.

“Kami berharap pelaku usaha tetap optimis terus menggenjot ekspor makanan olahan Indonesia,” jelas Kasan.

PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan dan minuman ringan. Produk-produk utamanya antara lain kacang, cokelat, biskuit, dan pengolahan susu. Perusahaan ini telah berhasil memasarkan produknya ke lebih dari 20 negara dengan fokus pada negara-negara ASEAN, Tiongkok, dan India.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper