Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni mengungkapkan saat ini perusahaannya masih akan mengevaluasi aktivitas penumpang dan tetap menerapkan kapasitas maksimal penumpang 50 persen hingga pekan depan.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro mengatakan ketika sudah dibuka penjualan tiket tetap menggunakan kapasitas maksimal 50 persen dan akan dievaluasi kembali pada fase berikutnya.
"Pekan depan evaluasinya, dari Kementerian Perhubungan [Kemenhub] pada 15 Juni 2020 time frame-nya, baru bertahap meningkat menjadi 70 persen. Kalau sudah dibuka kami jual tetap 50 persen saat ini nanti kami evaluasi lagi pelaksanaannya berikutnya," katanya kepada Bisnis.com, Jumat (12/6/2020).
Adapun untuk aktivitas kapal perintis dan sifatnya lokal area sangat bergantung pada wilayah masing-masing sesuai dengan kondisi pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Dia menuturkan Pelni tetap mendukung seluruh aturan dan kebijakan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebagai kementerian teknis yang mengatur transportasi.
Namun, dia menegaskan tetap harus melakukan physical distancing. Yahya tak ingin mengambil resiko kru kapal terkena Covid-19, ini yang amat dihindari.
Baca Juga
"Pelni ini sebenarnya seperti ketika melakukan isolasi mandiri kalau satu saja penumpang terpapar [virus corona] efeknya ke anak buah kapal, satu dua terpapar, bisnis kami yang repot, karena karantina dilakukan di kapal. Seolah-olah seperti kapal motor Lambelo, krunya tak semua terpapar [tapi kapalnya karantina]," urainya.
Pelni, ujarnya, masih menerapkan protokol persyaratan yang ketat, penumpang yang naik sangat dibatasi. Namun, dengan kebijakan pelonggaran dari penumpang harus rapid test menjadi surat keterangan sehat di wilayah tak bisa rapid test dapat membantu segmen penumpang menengah ke bawah.
Adapun, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Agus Purnomo menuturkan pihaknya memberikan kelonggaran bagi aktivitas angkutan laut untuk mengisi penumpang menyesuaikan dengan kondisi kapal.
"Laut ini penumpang kapal terus tambah banyak, kami fokusnya bagaimana menerapkan physical distancing, kapasitas ideal 50 persen. Nanti dilihat kasus per kasus di lihat perkapal bisa lebih, bisa lihat upaya physical distancing minimal 50 persen," paparnya.