Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan konstruksi 41 proyek bendungan masih berjalan meskipun terdampak adanya pandemi Covid-19.
"Saat ini ada 41 bendungan yang masih berjalan konstruksinya dan 5 bendungan baru yang sedang proses lelang," kata Airlangga Mardjono, Direktur Bendungan dan Danau Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, kepada Bisnis.com, Jumat (12/6/2020).
Airlangga menjelaskan refocussing anggaran dan pembatasan mobilisasi di beberapa daerah sedikit banyak mempengaruhi jadwal pelaksanaan konstruksi. Namun, pihaknya menargetkan dua bendungan bisa rampung tahun ini.
"Bendungan yang akan rampung tahun ini yaitu Bendungan Tukul di Jawa Timur dan Bendungan Tapin di Kalimantan Selatan," ujarnya.
Selain itu, terdapat lima bendungan yang dalam proses lelang dan ditargetkan bisa mulai konstruksi setelah proses kontrak rampung.
Kelima bendungan tersebut yaitu Bendungan Tiu Suntuk di Nusa Tenggara Barat, Bendungan Jragung di Jawa Tengah, Bendungan Budong-Budong di Sulawesi Barat, Bendungan Ameroro di Sulawesi Tenggara, dan Bendungan Sepaku Semoi di Kalimantan Timur.
"Sekarang sedang lelang, akan kami mulai [konstruksi] setelah kontrak. Kontraknya kita rencanakan tahun ini," katanya.
Dia menambahkan tantangan yang dihadapi dalam pembangunan infrastruktur bendungan yaitu terkait penyesuaian pada kondisi saat ini dengan adanya pandemi Covid-19 dan cuaca.
"Tantangannya adaptasi siklus konstruksi dengan kondisi new normal, keterbatasan akses sumber daya selama pandemi, pergeseran tren cuaca yaitu sampai Juni masih terjadi hujan lebat di beberapa daerah," katanya.