Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat segera menandatangani kontrak pembangunan lima bendungan. Penandatanganan kontrak ini diyakini dapat mempercepat realisasi penyerapan anggaran guna mencapai target 93% hingga akhir tahun.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Imam Santoso menyatakan sejauh ini pemerintah baru menandatangani kontrak tiga bendungan, dari target delapan bendungan tahun ini.
Ketiga bendungan tersebut adalah Bendungan Kuwil Kawangkoan di Sulawesi Utara, Bendungan Way Sekampung di Lampung, dan Bendungan Ladongo.
“Sebentar lagi ditandatangani, penetapan pemenang sudah di Pak Menteri. Pokoknya sebelum November berakhir kelima itu diselesaikan [lelangnya]. Semua masih on schedule,” ujarnya, Senin (14/11).
Adapun kelima bendungan yang akan ditandatangani itu antara lain Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Ciamis, Bendungan Sukamahi, Bendungan Ciawi, dan Bendungan Cipanas di Jawa Barat dan Bendungan Napunggete di Nusa Tenggera Timur.
Mengacu pada laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian PUPR yang dikutip Bisnis pada Senin (14/11/2016), proses lelang untuk Bendungan Leuwikeris, Bendungan Ciawi dan Bendungan Cipanas telah memasuki masa penetapan pemenang dan masa sanggah.
Sementara itu, pemerintah tengah melakukan evaluasi penawaran dari peserta lelang untuk Bendungan Sukamahi.
Adapun untuk Bendungan Napung Gete, prosesnya masih dalam tahap desain teknis dan penyusunan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Proyek pembangunan Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya terbagi ke dalam tiga paket konstruksi, dengan paket pertama senilai Rp867,06 miliar dimenangkan oleh PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, dan paket kedua senilai Rp642,33 miliar dimenangkan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Sementara paket ketiga senilai Rp385,46 miliar dimenangkan oleh PT Hutama Karya (Persero) Tbk.
Perusahaan plat merah lainnya yaitu PT Brantas Abipraya (Persero) juga ditetapkan sebagai kontraktor pelaksana Bendungan Ciawi senilai Rp757,89 miliar, sekaligus juga pemenang lelang proyek konstruksi Bendungan Cipanas paket dua senilai Rp425,29 miliar.
Adapun untuk paket konstruksi pertama Bendungan Cipanas senilai Rp877,35 miliar dimenangkan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Pemerintah juga tengah mengevaluasi dokumen penawaran dari sejumlah BUMN sepeti PT brantas Abipraya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Nindya Karya, PT Hutama Karya (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk untuk paket konstruksi Bendungan Sukamahi, dengan pagu anggaran senilai Rp464,93 miliar.
“Untuk uang muka rata-rata Rp800 juta sampai Rp50 miliar tahun ini langsung terserap per bendungan. Jadi dia bisa kerja selama dua bulan ini, Januari atau awal Februari sudah ada progres fisik,” ujarnya.
Dia menambahkan sejauh ini Ditjen SDA juga sedang melakukan lelang dini 924 paket dengan nilai sekitar Rp3 triliun. Jumlah paket yang dilelang mencapai 32,17% dari total paket Ditjen SDA yang akan dilelang dini dengan total 2.872 paket senilai total Rp14 triliun.