Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura Logistik, salah satu anak perusahaan PT Angkasa Pura I (Persero), menyiapkan tiga pesawat kargo (freighter) untuk memperkuat bisnis perusahaan dan konektivitas logistik di Indonesia.
Direktur Utama PT Angkasa Pura Logistik Danny P. Thaharsyah berupaya menangkap dan memanfaatkan potensi pertumbuhan bisnis kargo udara di Indonesia yang cukup tinggi. Adapun, layanan tersebut bekerja sama dengan Pelita Air Service sebagai mitra penyedia penyewaan pesawat freighter.
"Pada tahap awal, layanan air freight ini didukung dengan armada dua unit ATR 72-500 yang disewa dari Pelita Air dan kemudian akan terdapat penambahan satu unit pesawat Boeing 737-300 untuk peningkatan efisiensi pelayanan," kata Danny dalam siaran pers, Kamis (4/6/2020).
Dia menuturkan ketiga armada udara ini melayani jenis pengiriman kargo umum dan kargo khusus seperti produk laut, produk berbahaya (dangerous good), dan produk dengan ukuran berlebih (oversized cargo) dengan rute ke 10 kota yang terdiri dari 9 domestik dan 1 internasional. Adapun, 10 kota tersebut yaitu Jakarta, Denpasar, Makassar, Kendari, Ambon, Banjarmasin, Balikpapan, Manado, Batam, dan Singapura.
Dua pesawat ATR 72-500 yang memiliki kapasitas kargo 8.200 kg melayani dua rute, yaitu Jakarta-Batam-Jakarta-Banjarmasin-Balikpapan-Jakarta dan Makassar-Manado-Makassar-Ambon-Kendari-Makassar. Sedangkan pesawat Boeing 737-300 yang memiliki kapasitas katgo 15.000 kg nantinya akan melayani rute Makassar-Singapura-Denpasar-Jakarta-Makassar.
"Layanan kargo udara ini melengkapi portofolio bisnis logistik perusahaan yang sebelumnya mencakup bisnis forwarder, ekspedisi muatan pesawat udara, merchandise distribution center, total baggage solution, dan warehouse," ujarnya.
Baca Juga
Berdasarkan data Mondor Intelligence Reports 2019, bisnis kargo udara di Indonesia diproyeksikan mencapai peningkatan sebesar 110 persen sejak 2018-2024 dari US$9,21 miliar menjadi US$19,3 miliar. Adapun, total volume pasar diprediksi untuk terus bertumbuh sebesar 26 persen hingga 2023 dan pengiriman rute domestik mencapai 52 persen dari total pasar kargo udara.