Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pak Basuki Rehab Irigasi Buatan Belanda di Garut, Produktivitas Sawah Bisa Melonjak

Jaringan irigasi Rentang di Garut bisa mengairi areal pertanian seluas 88.000 hektare. Rehabilitasi irigasi diharapkan bisa meningkatkan intensitas penanaman (IP) dari 130 persen menjadi 200 persen.
Daerah Irigasi Rentang, Garut./Kementerian PUPR
Daerah Irigasi Rentang, Garut./Kementerian PUPR

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memulai pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi Rentang di Garut, Jawa Barat untuk meningkatkan produktivitas pangan nasional.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan modernisasi Jaringan Irigasi Rentang di Jawa Barat adalah salah satu pekerjaan rehabilitasi daerah irigasi skala besar yang dilakukan oleh Kementerian PUPR. Nantinya, infrastruktur ini akan mengairi areal pertanian seluas 88.000 hektare. Rehabilitasi Irigasi Rentang diharapkan akan meningkatkan intensitas penanaman (IP) dari 130 persen menjadi 200 persen.

"Ditjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR baru saja menandatangani kontrak 9 rehabilitasi jaringan irigasi besar yaitu Daerah Irigasi (DI) Rentang di Indramayu dengan anggaran total Rp 3,1 triliun," ujar Basuki, dalam siaran pers, Jumat (29/5/2020).

Dia menambahkan rencananya pada Juni-Juli 2020, pekerjaan jaringan irigasi tersebut segera dimulai. Namun, mengutamakan dengan pemanfaatan tenaga kerja atau padat karya untuk menambah lapangan pekerjaan saat pandemi Covid-19.

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Rentang telah dimulai sejak 2015 pada Sistem Irigasi Sindupraja atau Intake bagian kanan dengan total anggaran sebesar Rp864,5 miliar melalui kontrak tahun jamak 2015-2018.

Kemudian, rehabilitasi dilanjutkan pada Sistem Irigasi Cipelang atau intake bagian kiri yang ditandai dengan penandatanganan secara serentak kontrak 9 paket Rentang Irrigation Modernization Project.

Daerah Irigasi Rentang sudah mulai dibangun dan dikembangkan sejak zaman Belanda dengan cakupan layanan meliputi tiga kabupaten yaitu Majalengka seluas 1.094 hektare, Cirebon seluas 20.571 hektare dan di Indramayu seluas 66.175 hektare, sehingga menjadikan Rentang sebagai Daerah Irigasi (DI) terbesar kedua setelah DI Jatiluhur.

Sumber air utama DI Rentang adalah Sungai Cimanuk dan Waduk Jatigede. Rehabilitasi DI Rentang Kiri didanai oleh loan JICA, yang terdiri dari 15 paket konstruksi, 1 paket telemetri, dan 1 paket konsultan supervisi, dengan masa efektif loan hingga 2025.

"Rehabilitasi DI Rentang ini bersumber dari dana pinjaman, sesuai arahan Menteri Keuangan, kita ada standing loan yang harus dipercepat pemanfaatannya," kata Basuki.

Selain di Indramayu, rehabilitasi irigasi juga dilakukan di wilayah Slinga, Purbalingga, Jawa Tengah.

"Bendungnya sudah lama, jadi airnya bagus, sawahnya ada, petaninya ada, aksesnya bagus, namun jaringan irigasi belum ada. Ini sudah kami bangun sejak 3 tahun dan tahun 2020 ini terakhir. Total ada 6.000 hektar dan akan kami selesaikan tahun ini," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Agne Yasa
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper