Bisnis.com, JAKARTA – PT Hutama Karya (Persero) akan menggunakan dana penyertaan modal negara Rp11 triliun untuk percepat pembangunan jalan tol Trans-Sumatra di beberapa ruas.
Senior Executive Vice President (SEVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Muhammad Fauzan mengatakan bahwa pembangunan ruas-ruas tersebut antara lain Pekanbaru–Dumai sepanjang 131 kilometer sebesar Rp2 triliun, ruas Simpang Indralaya–Muara Enim sepanjang 119 kilometer senilai Rp3,2 triliun, ruas Pekanbaru–Pangkalan sepanjang 95 kilometer sebesar Rp4,3 triliun.
Kemudian, dana tersebut akan dipakai untuk menutup pembiayaan untuk ruas tol yang telah selesai yaitu Terbanggi Besar–Pematang Panggang–Kayu Agung sepanjang 189 kilometer senilai Rp1,5 triliun.
Sebelumnya, pemerintah telah menyetujui untuk memberi suntikan berupa penyertaan modal negara (PMN) kepada Hutama Karya pada 2020 sebesar Rp3,5 triliun.
Dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional, Hutama Karya rencananya kembali menerima PMN sebesar Rp7,5 triliun pada tahun ini. Nilai keseluruhan PMN yang akan diterima Hutama Karya tahun ini menjadi Rp11 triliun.
“Hal ini tentunya akan memperkuat perusahaan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh pemerintah, di samping sebelumnya kami telah berhasil menerbitkan global bonds senilai Rp9 triliun,” ujar Fauzan melalui siaran pers, Rabu (27/5/2020).
Baca Juga
PMN tahun ini merupakan kelanjutan dari PMN yang telah diterima oleh Hutama Karya pada tahun 2015, 2016 dan 2019.
Pemberian PMN ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas usaha dan memperbaiki struktur permodalan serta dapat meningkatkan peranan BUMN sebagai agen pembangunan sehingga mampu mendukung program prioritas nasional.
Jalan tol Trans-Sumatra merupakan salah satu proyek strategis nasional yang pembangunannya menjadi prioritas pemerintah. Pembangunan dan pengembangan jalan tol itu terbentang sepanjang 2.765 kilometer dari Lampung hingga Aceh.