Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bersiap Jalani New Normal, Semen Indonesia Jaga Cashflow

Kepala Departemen Komunikasi SIG, Sigit Wahono mengatakan kehati-hatian tersebut bukan hanya karena faktor pandemi Covid-19 tetapi juga adanya momen Lebaran yang umumnya ada kecenderungan penurunan aktivitas pembangunan proyek.
Pekerja memindahkan semen Tonasa (Semen Indonesia Group) ke atas kapal di Pelabuhan Paotere, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (10/6)./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Pekerja memindahkan semen Tonasa (Semen Indonesia Group) ke atas kapal di Pelabuhan Paotere, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (10/6)./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, SURABAYA – PT Semen Indonesia Group Tbk (SIG) berhati-hati menjaga arus kas dalam dua bulan ke depan termasuk menjalankan skenario normal baru mengingat kondisi pandemi Covid-19 belum menentu waktu pulihnya.

Kepala Departemen Komunikasi SIG, Sigit Wahono mengatakan kehati-hatian tersebut bukan hanya karena faktor pandemi Covid-19 tetapi juga adanya momen Lebaran yang umumnya cenderung terjadi penurunan aktivitas pembangunan proyek.

"Kan Mei puasa dan Lebaran cenderung aktivitas berkurang. Selesai Lebaran, kita wanti-wanti karena PSBB juga diberlakukan di beberapa tempat. Sampai 2 bulan yang akan datang kita hati-hati jaga cashflow supaya enggak 'keteteran' dikemudian hari," katanya Senin (25/5/2020).

Dia mengakui kondisi saat ini sangat berbeda dengan krisis sebelumnya yang tidak terdapat pembatasan aktivitas sosial dan bisnis.

"Perusahaan belum pernah menghadapi kondisi seperti saat ini, sehingga belum ada referensi yang sesuai untuk menetapkan ekspektasi kinerja secara tepat," katanya.

Namun begitu, perusahaan telah menyusun berbagai skenario dan terus memantau perkembangan situasi dan kondisi terkini, salah satunya, kebijakan pemerintah dalam penanganan pandemi, termasuk menjalankan New Normal tetapi tidak akan tergesa-gesa melakukan operasional pabrik secara penuh normal.

"Skenario yang disusun mengacu pada skenario New Normal, lalu pertumbuhan ekonomi dan inflasi serta prediksi pemulihan ekonomi pasca Covid-19 dari pemerintah," imbuhnya.

Dia menjelaskan secara nasional pasar semen memang turun 5,2 persen atau menjadi 21,39 ton pada 4 bulan pertama tahun ini. Sementara itu, kinerja SIG hingga April tahun ini masih cukup bagus dibandingkan pemain lain.

Banyak industri yang terdampak PSBB di Jawa, tetapi SIG masih bisa mengandalkan pasar di Sumatra dan Indonesia Timur.

Adapun sepanjang Januari-April 2020, total penjualan SIG mencapai 11,75 juta ton atau naik 5,05 persen dari periode yang sama 2019. Dari angka tersebut, pasar ekspor mencapai 1,46 juta ton, sedangkan pasar domestik sebesar 10,29 juta ton.

Sigit mengatakan sejak awal pandemi, perseroan telah mengalihkan penjualan ekspor dari wilayah yang terdampak pandemi seperti dari China ke sejumlah negara di Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Australia Oceania.

“Sekarang kami ekspor ke Filipina, Malaysia, dan Taiwan. Biasanya ke China, tapi kami alihkan ke Asia Selatan dan wilayah lain. Kami bersyukur masih bisa mempertahankan kinerja di tengah wabah,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper