Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kontraksi Ekonomi Global Bisa Timbulkan Resesi Berkepanjangan

Pandemi virus corona (Covid-19) telah melemparkan ekonomi ke dalam resesi terdalam sejak masa Great Depression serta memprovokasi respons moneter dan fiskal besar-besaran.
World Economic Forum/Istimewa
World Economic Forum/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Kontraksi ekonomi global yang muncul akibat pandemi virus corona disebut bisa memantik resesi berkepanjangan. 

Dalam sebuah survei terhadap hampir 350 profesional, Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) mengatakan dua pertiga dari responden mengidentifikasi penurunan yang berlarut-larut sebagai risiko terbesar yang kini dihadapi dunia selama satu setengah tahun mendatang.

Pandemi virus corona (Covid-19) telah melemparkan ekonomi ke dalam resesi terdalam sejak masa Great Depression serta memprovokasi respons moneter dan fiskal besar-besaran.

“Penumpukan utang yang dihasilkan kemungkinan akan membebani anggaran pemerintah dan banyak perusahaan selama bertahun-tahun,” demikian menurut laporan WEF, dilansir dari Bloomberg, Selasa (19/5/2020).

Pengurangan dalam konsumsi, serta perubahan pola produksi dan kompetisi, juga dapat menghantam bisnis, dan negara-negara pasar berkembang dapat tenggelam ke dalam krisis yang lebih tajam.

Selain itu, tingkat pengangguran yang tinggi, terutama di kalangan muda, kurangnya progres dalam mengurangi emisi karbon dan ketimpangan yang lebih buruk juga menjadi kemungkinan efek samping dari pandemi. Laporan WEF menunjukkan serangan siber dan penipuan data juga merupakan ancaman besar karena ekonomi menjadi lebih digital.

Managing Director WEF Saadia Zahidi mengatakan sekarang terdapat peluang unik dari krisis ini untuk melakukan berbagai hal secara berbeda dan membangun kembali ekonomi yang lebih baik, lebih berkelanjutan, ulet, dan inklusif.

“Para pemimpin harus bekerja sama dengan satu sama lain dan dengan semua sektor masyarakat untuk mengatasi risiko yang timbul serta membangun ketahanan,” ujar Zahidi.

Pada Januari, ketika organisasi nirlaba yang berbasis di Jenewa ini melakukan survei menjelang pertemuan tahunannya di Davos, isu-isu terkait iklim masuk dalam lima masalah jangka panjang utama kelompok itu.

Kini, sebagian besar daftarnya terkait isu ekonomi, meskipun kemungkinan wabah global Covid-19 gelombang baru atau penyakit menular lainnya yang timbul menjadi ancaman potensial.

Separuh dari responden survei menyebutkan kebangkrutan, konsolidasi industri, kegagalan industri untuk pulih, dan gangguan pada rantai pasokan merupakan kekhawatiran kritis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper