Bisnis.com, JAKARTA – Efek pandemi Covid-19 bagi perekonomian global diperkirakan akan menyebabkan pertumbuhan pada akhir tahun terkontraksi atau tumbuh negatif.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan pandemi ini telah menurunkan pertumbuhan ekonomi global. Namun, pengaruhnya terhadap ketidakpastian keuangan kini mulai mereda setelah sempat memuncak pada Maret.
“Sejalan dengan perluasan Covid dan upaya penggulangan yang dilakukan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2020 di banyak negara menurun tajam. Pertumbuhan ekonomi China, Eropa, Singapura, Filipina mengalami kontraksi di kuartal I, sementara AS turun secara mendalam menjadi 0,3 persen,” kata Perry, Selasa (19/5/2020).
Dia melanjutkan, perkembangan pada April menunjukkan risiko resesi global besar. Hal itu tercermin dari kontraksi manufaktur, jasa, dan keyakinan konsumen dan mengakibatkan volume dagang dunia kontraksi dan menurunnya harga komoditas dan minyak.
“Dengan proyeksi ini, BI memperkirakan ekonomi global hanya tumbuh negatif -2,2%. Proyeksi pertumbuhan 5,2% baru tumbuh pada 2021,” tambahnya.