Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk. menjalankan strategi pada sisi operasional dengan tetap mengembangkan internasional hub agar layanannya masih menjangkau seluruh dunia dengan mengoptimalkan layanan interline.
Maskapai pelat merah ini masih menjalankan internasional hub untuk rute terbang ke Amsterdam, Belanda, dan Jepang.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan hub internasional tersebut akan dipertahankan untuk bisa menjaga konektivitas masyarakat dunia selama masa pandemi virus corona atau Covid-19.
“Hal itu karena kami saat ini yang penting menjaga konektivitas ya,” jelasnya, Minggu (17/5/2020).
Irfan memamaparkan dari aspek operasional, pendapatan penumpang berkontribusi lebih dari 80 persen dari total pendapatan perusahaan.
Oleh karena itu dengan adanya penurunan trafik, maka dibutuhkan strategi untuk menurunkan biaya variabel penerbangan yang dilakukan dengan cara mengoptimalkan frekuensi dan kapasitas penerbangan baik penerbangan domestik maupun internasional.
Baca Juga
Selain itu mengoptimalkan layanan kargo dan aktif mendukung upaya-upaya pemerintah khususnya yang terkait dengan penanganan corona melalui pengangkutan bantuan kemanusiaan, APD, obat-obatan, alat kesehatan hingga nenutup rute-rute yang tidak menghasilkan profit.
Kemudian nengoptimalkan layanan carter pesawat untuk evakuasi WNI yang berada di luar negeri serta membantu proses pemulangan WNA untuk kembali ke negara masing-masing dan layanan charter untuk pengangkutan kargo.
Adapun, tingkat okupansi penumpang Garuda Indonesia selama melayani penerbangan khusus saat pandemi Covid-19 masih di bawah 40 persen.
Garuda Indonesia menyebutkan tingkat okupansi penumpang sudah memenuhi kriteria pembatasan sesuai surat edaran gugus tugas Covid-19 No.4/2020 dan telah memenuhi ketentuan Kementerian Perhubungan No. 18/2020 tentang PengendalianTransportasi dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease.