Bisnis.com, JAKARTA - TIngkat okupansi penumpang Garuda Indonesia selama melayani penerbangan khusus saat pandemi Covid-19 masih di bawah 40 persen.
Garuda Indonesia menyebutkan tingkat okupansi penumpang selama penerbangan dengan penumpang yang memenuhi kriteria pembatasan sesuai surat edaran gugus tugas covid-19 no.4/2020 telah memenuhi ketentuan Kementerian perhubungan omor 18 Tahun 2020 tentang PengendalianTransportasi dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan okupansi penumpang tiap harinya yang melayani penerbangan domestik masih di bawah 40 persen untuk mematuhi protokol jaga jarak.
“Sesuai ketentuan okupansi kami jaga. Kalau saat ini juga masuh rendah di bawah 40 persen,”katanya, Kamis (14/5/2020)
Seperti ditekankan dalam permenhub 18/2020 dalam Bab III pengendalian transportasi pada wilayah yang ditetapkan sebagai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menekankan adanya pembatasan jumlah penumpang paling banyak sebesar 50 persen dari jumlah kapasitas tempat duduk dengan penerapan jaga jarak fisik (physical distancing).
Sementara itu, Batik Air juga mengklaim menerapkan semua standar operasional penerbangan termasuk hal-hal yang mendukung pelaksanaan pencegahan penyebaran Covid-19 selama pandemi Covid-19.
Corporate Communications Strategic of Batik Air Danang Mandala Prihantoro menjelaskan tujuan pelaksanaan penerbangan Batik Air dapat berjalan yang memenuhi aspek keamanan, keselamatan perjalanan udara (safety first), tetap melakukan protokol kesehatan serta dalam upaya agar tidak menyebabkan penyebaran Covid-19.
“Terkait perkembangan informasi mengenai jumlah tamu yang diterbangkan dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK), secara data akurat (actual) adalah rata-rata kurang dari atau mencapai 50 persen,” jelasnya.
Namun, Danang tak menampik adanya jumlah tamu yang diterbangkan pada penerbangan tertentu atau lebih dari 50 persen disebabkan atas situasi perubahan periode perjalanan (reschedule) dari beberapa tamu atau penumpang dikarenakan kebutuhan mendesak serta perjalanan grup dari keluarga atau rombongan (group booking) yang menginginkan dalam satu penerbangan dengan duduk berdekatan (satu baris).