Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bombastis! Kerugian Ekonomi Pandemi Covid-19 Ditaksir hingga Rp131,12 Kuadriliun!

Dampak ekonomi akibat pandemi virus corona (Covid-19) diperkirakan dapat mencapai nilai lebih dari 100 ribu triliun rupiah secara global.
Karyawan berada di dekat logo Asian Development Bank Indonesia di Jakarta, Rabu (8/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan berada di dekat logo Asian Development Bank Indonesia di Jakarta, Rabu (8/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Dampak ekonomi akibat pandemi virus corona (Covid-19) diperkirakan dapat mencapai nilai lebih dari 100 ribu triliun rupiah secara global.

Menurut laporan Asian Development Bank (ADB) yang dirilis Jumat (15/5/2020), ekonomi global dapat menderita kerugian senilai hingga US$8,8 triliun atau sekitar Rp131,12 kuadriliun (asumsi Rp14.900 per dolar AS) akibat Covid-19.

Jumlah itu mencerminkan hampir 10 persen dari produk domestik bruto (PDB) global. Kendati demikian, besarannya juga tergantung pada berapa lama wabah ini berlanjut dan kekuatan respons pemerintah negara-negara di dunia.

“Analisis ini menyoroti peran penting yang dapat dimainkan intervensi kebijakan guna membantu mengurangi kerusakan pada ekonomi negara-negara,” tutur Kepala Ekonom ADB Yasuyuki Sawada dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Bloomberg.

Estimasi baru itu naik lebih dari dua kali lipat kisaran US$2 triliun - US$4,1 triliun yang disampaikan ADB pada 3 April 2020. Kini, tercatat ada lebih dari 4 juta kasus infeksi corona di seluruh dunia, dengan lebih dari 300.000 orang di antaranya meninggal dunia.

Lembaga finansial pembangunan multilateral tersebut lebih lanjut menganjurkan agar meningkatkan sistem-sistem kesehatan, serta perlindungan penghasilan dan pekerjaan, demi menghindari pemulihan yang lebih sulit.

“Langkah berkelanjutan dari pemerintah negara-negara di dunia dapat memperkecil dampak ekonomi akibat virus itu sebanyak 40 persen,” lanjut ADB.

Laporan yang sama mengungkapkan kira-kira sebanyak 158 juta hingga 242 juta pekerjaan bisa hilang secara global. Sekitar 70 persen dari jumlah ini terjadi di Asia dan Pasifik.

Sementara itu, pembatasan perjalanan dan lockdown yang diterapkan untuk menahan persebaran virus corona kemungkinan akan memangkas nilai perdagangan global sebesar US$1,7 triliun menjadi US$2,6 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper