Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kadin Minta Pemerintah Beli Hasil Tangkapan Nelayan

Pemerintah diminta turun tangan di tengah kendala sulitnya hasil laut para nelayan untuk dipasarkan,
Nelayan memindahkan rumput laut yang dipanennya di Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan, Senin (4/9/2019). BISNIS.COM
Nelayan memindahkan rumput laut yang dipanennya di Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan, Senin (4/9/2019). BISNIS.COM

Bisnis.com, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Yugi Prayanto berharap pemerintah dapat membeli hasil tangkapan nelayan dan produk perikanan dengan harga normal untuk menjaga keberlangsungan di sektor perikanan.

Di tengah merebaknya Covid-19 saat ini, Yugi mengatakan para nelayan dan pembudidaya perikanan terus berproduksi meski dibayang-bayangi kekhawatiran hasilnya tidak terserap.

“Penyebaran Covid-19 berdampak serius bagi aktivitas dan pendapatan nelayan. Pendapatan nelayan turun drastis. Kami berharap pemerintah membeli hasil tangkapan nelayan sehingga teman-teman tidak terpuruk,” kata Yugi dalam keterangan tertulis, Selasa (12/5/2020).

Dia mengatakan, dukungan pemerintah sangat diperlukan agar nelayan dan pelaku usaha di sektor perikanan mampu bertahan di tengah kesulitan akibat Covid-19.

“Dukungan kepada nelayan tetap dibeli produknya dan pemerintah membangun cold storage di daerah yang banyak ikan tuna di Indonesia Timur,” katanya.

Menurut Yugi, kawasan Indonesia Timur sangat minim cold storage. Padahal cold storage sangat diperlukan untuk menjaga kualitas ikan tetap segar dan dapat diproses untuk memenuhi kebutuhan ekspor.

Dia menyebutkan, minimnya ketersediaan cold storage pernah diungkapkan Bupati Morotai, Maluku Utara, Benny Laos. Disebutkan, Morotai sebagai Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) kekurangan cold storage, padahal daerah itu kaya potensi laut seperti ikan tuna loin.

“Jangan hanya terfokus pada Covid saja, tapi ekonomi nelayan di lapangan jangan sampai terlupakan. Ini penting, karena sumber kehidupan nelayan dari melaut,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper