Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek JTB Telah Mencapai 61 Persen

Direktur Utama Pertamina EP Cepu Jamsaton Nababan, mengatakan pengerjaan proyek JTB tersebut terus mengalami kemajuan meski di tengah pandemi Covid-19.
Ilustrasi - Karyawan Pertamina sedang mengawasi pengerjaan proyek Jambaran Tiung Biru. Istimewa/Pertamina
Ilustrasi - Karyawan Pertamina sedang mengawasi pengerjaan proyek Jambaran Tiung Biru. Istimewa/Pertamina

Bisnis.com, JAKARTA – Proyek Jambaran Tiung Biru yang dikerjakan oleh PT Pertamina EP Cepu telah mencapai 61 persen hingga kuartal I/2020.

Direktur Utama Pertamina EP Cepu Jamsaton Nababan, mengatakan pengerjaan proyek JTB tersebut terus mengalami kemajuan meski di tengah pandemi Covid-19.

Pada Selasa (5/5/2020), Pertamina EP Cepu berhasil memasang absorber atau absorber erection yang akan berfungsi sebagai alat pemisah gas alam dengan H2S. Adapun, pemasangan dilakukan di di lokasi Proyek EPC Gas Processing Facility (GPF) di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem.

Selanjutnya, pengerjaan proyek ditargetkan untuk piping, pipe rack, dan pondasi. "Progress proyek JTB sudah sekitar 61 persen," katanya kepada Bisnis, Rabu (6/5/2020).

Pada saat ini, Jamsaton mengatakan pihaknya terkendala sulitnya ketersediaan tenaga kerja spesialis karena ada pembatasan sebagai pencegahan wabah Covid-19.

Selain itu, hari kerja efektif menjadi berkurang akbiat penerpan masa karantina 14 hari di Bojonegoro. Dia menambahkan, pihaknya tengah memonitor material yang diimpor dari beberapa negara yang menerapkan lockdown.

"Namun kita tetap kerja keras untuk onstream pada juli 2021," ungkapnya.

Proyek JTB merupakan Proyek Strategis Nasional yang terdapat 6 sumur, yakni 4 sumur di Jambaran East dan 2 di Jambaran Central.

Dari sumur-sumur tersebut, Pertamina EP Cepu menargetkan untuk memproduksi gas dan kondensat dengan produksi rata-rata raw gas sebesar 315 MMSCFD dan target gas on-stream pada 2021 dengan sales gas sebesar 192 MMSCFD.

Adapun Proyek Pengembangan Lapangan Gas JTB, memiliki total nilai proyek sebesar US$1,54 miliar. Untuk nilai Kontrak EPC GPF (Konsorsium Rekind-JGC-JGC Indonesia) adalah sebesar US$983 juta.

Proyek tersebut telah melewati tahapan FEED (Front End Engineering Design), Land Acquisition (Pengadaan Tanah), Kontrak EPC Early Civil Works. Sementara pada saat ini tahapan kontrak EPC GPF dan pengeboran sumur sedang berjalan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper