Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Jalan Tol Indonesia mengharapkan agar pemerintah segera memberi stimulus ekonomi sebagai antisipasi dampak ekonomi wabah Covid-19 terhadap kinerja bisnis jalan tol.
Sekjen Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) Krist Ade Sudiyono mengatakan bahwa asosiasi terus memantau situasi terkait dengan kinerja bisnis jalan tol, termasuk berbagai kebijakan yang membatasi mobilitas kendaraan hingga saat ini.
"Saat ini kami terus memantau situasi tersebut. Stimulus ekonomi dari pemerintah terus kami harapkan," katanya kepada Bisnis, Selasa (5/5/2020).
Dia menambahkan asosiasi juga terus menjalin komunikasi dan koordinasi dengan semua pemangku kepentingan seperti dengan Kementerian PUPR dan Kementerian Keuangan.
"Kami terus mempelajari berbagai kebijakan fiskal dan moneter yang telah dan akan dikeluarkan pemerintah berikutnya," katanya.
Menurut Krist, jika melihat kinerja sektor jalan tol pada kuartal pertama (Januari—Maret 2020) baik dari indikator proses konstruksi maupun dari indikator operasional, dirinya melihat secara fundamental sebenarnya jalan tol masih menunjukkan kinerja yang baik.
"Dalam analisis kami, pandemi Covid-19 baru berdampak secara bisnis terutama di performansi kuartal 2/2020 nanti," katanya.
Hal ini, katanya, terjadi terutama setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan bekerja, belajar, dan beribadah di rumah, pelarangan mudik Lebaran 2020, dan penerapan pembatasan sosial berskal besar yang makin meluas di beberapa lokasi seperti Jabodetabek, kota-kota lain Jawa Barat, Banten, Surabaya Raya dan sekitarnya.