Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni akan mempercepat transformasi bisnisnya dari angkutan kapal penumpang menjadi angkutan kapal logistik karena pandemi virus corona ini.
Direktur Utama Pelni Insan Purwarisya L. Tobing mengatakan pihaknya melakukan mitigasi penurunan penumpang karena dampak Covid-19 dengan mengalihkan pelayaran lebih banyak ke aktivitas logistik. Perusahaan meminta agar pemerintah daerah membuka pelabuhan untuk angkutan logistik Pelni.
"Kami melakukan dalam rencana jangka panjang Pelni sampai dengan 2024. Kami akan berubah dari mayoritas penumpang dengan tren penumpang yang terus turun, berpindah ke moda lain. Pelni mengarah menjadi perusahaan di bidang kargo, dengan adanya Covid-19 ini kami harus percepat proses itu, sudah siapkan roadmap itu," jelasnya dalam rapat dengar pendapat virtual bersama Komisi VI DPR, Rabu (29/4/2020).
Dia menuturkan saat ini karena larangan mudik aktivitas kapal penumpang Pelni merosot, dan hanya menjalankan kapal perintis pada 10 rute, di Sumatera ada aceh, Sumatera Barat, Bengkulu, Kepulauan Riau, di Jawa Timur, dan Kendari, sementara di wilayah lain dihentikan.
Walau aktivitas penumpang berhenti, Pelni masih melihat ada potensi di kapal kargo yang mengangkut logistik kebutuhan masyarakat yang tengah dibatasi pergerakannya. Sayangnya, Insan bercerita Pelni dihadapkan dengan Pemerintah Dearah yang menutup pelabuhan di wilayahnya.
"Kami berharap pemda buka kapal perintis ini yang mengangkut barang, semua pemda saat ini melarang kapal pelni untuk merapat. Padahal, barang bisa diangkut dari satu daerah ke daerah lain," ujarnya.
Pihaknya juga sudah bekerja sama dengan KA Logistik dan Garuda Indonesia untuk saling meneruskan angkutan kargonya. Kerja sama pun sudah dilakukan dengan sejumlah kawasan industri di Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah untuk aktivitas logistik.