Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terhalang Covid-19, Pengembang Alihkan Bujet untuk Pemasaran Digital

Alokasi untuk pemasaran digital dimaksimalkan untuk menggantikan aktivitas pemasaran atau promosi melalui sarana pameran.
Pengunjung mencari informasi mengenai kredit hunian dalam pameran Indonesia Properti Expo 2020 di Jakarta, Selasa (18/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Pengunjung mencari informasi mengenai kredit hunian dalam pameran Indonesia Properti Expo 2020 di Jakarta, Selasa (18/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Para pengembang dinilai telah mengalihkan biayanya untuk pemasaran digital di tengah sulitnya menjual produk properti akibat adanya aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Alokasi untuk pemasaran digital dimaksimalkan untuk menggantikan aktivitas pemasaran atau promosi melalui sarana pameran. Adanya wabah virus corona jenis baru (Covid-19) membuat pengembang merealokasi dananya untuk pengembangan digital.

Wakil Ketua Umum Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia Hari Ganie mengatakan bahwa adanya virus Corona membuat pengembang mau tidak mau harus menyesuaikan diri dengan keadaan.

"Ini kan peringatan, untungnya sekarang pakai digital, yang biasanya aktivitas dilakukan dengan pameran. Gara-gara Corona ini diganti dengan digital yang biayanya justru lebih murah," ujarnya pada Bisnis, Kamis (23/4/2020).

Dia mengatakan bahwa di tengah kondisi sulit ini pengembang mempunyai banyak cara memaksimalkan fungsi digital agar proyeknya tidak dilupakan para calon konsumen baik konsumen lama maupun baru. 

Apalagi, produk properti saat ini hanya akan diserap oleh kalangan menengah ke bawah atau pemilik rumah pertama dengan kisaran harga di bawah Rp300 juta. Hari mengatakan bahwa pengembang harus melupakan kalangan investor yang saat ini lebih banyak menahan diri untuk berinvestasi untuk properti di atas Rp1 miliar.

"Untuk itu kita harus membuat brand awareness bahwa kita masih ada [sehingga konsumen masih tertarik]," katanya 

Hanya saja, penjualan dengan sarana digital juga diperlukan dukungan transaksi yang juga secara daring. Hal ini mengingat operasional sejumlah instansi berjalan secara terbatas akibat PSBB. 

Hari menilai bahwa seiring dengan terbatasnya aksesibilitas maka akad kredit sebetulnya bisa dilakukan secara daring. "Maka semua harus bisa mempersiapkannya," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ilham Budhiman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper