Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) berencana untuk menyetop pengoperasian sebagian kilangnya karena melemahnya permintaan pasokan bahan bakar minyak sepanjang pandemi Covid-19.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan bahwa pihaknya akan menurunkan kapasitas pengolahan kilang. Hal tersebut melihat kondisi turunnya permintaan sebesar 15 persen.
“Kami akan maintenance produksinya, kilang dengan turunnya demand, kami rencakana adanya shutdown,” katanya saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, Kamis (17/4/2020).
Nicke menjelaskan, pada saat ini, pasokan bahan bakar berjenis avtur dan solar yang diproduksi Pertamina sedang mengalami kelebihan pasokan. Pasokan yang ada saat ini pada level 119 hari.
Kondisi tersebut menjadi salah satu faktor yang membuat Pertamina menahan produksi di kilangnya.
Adapun, salah satu kilang yang sudah mulai dikurangi tingkat utilisasinya adalah Kilang Balikpapan yang sudah dilakukan sejak April 2020.
Dia mengungkapkan, selama kilang diberhentikan, perseroan akan memanfaatkan momen tersebut untuk melakukan pemeliharaan kilang.
“Dilakukan penghentian, baik yang satu dan dua, jadi di awal Mei 2020 semua kilang Balikpapan berhenti operasi,: ungkapnya.