Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini yang Diperlukan Maskapai Selain Pengurangan Beban Fiskal dan Biaya

Perusahaan maskapai Indonesia dinilai perlu dilibatkan dalam proses pengiriman barang bantuan kesehatan dari negara lain, untuk memerangi wabah corona.
Pesawat udara berada di kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (8/3/2019)./ANTARA-Fikri Yusuf
Pesawat udara berada di kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (8/3/2019)./ANTARA-Fikri Yusuf

Bisnis.com, JAKARTA - Industri penerbangan dinilai perlu diberi peran penting dalam penanganan wabah corona sebagai salah satu upaya mengurangi beban maskapai yang saat ini sedang mengalami tekanan di luar pengurangan beban fiskal dan beban biaya lain yang mesti ditanggung.

Pengamat penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia (JAPRI) Gerry Soejatman menjelaskan hal itu dapat dilakukan melalui pengambilan peralatan kesehatan oleh maskapai Indonesia, khususnya protective equipment seperti yang saat ini beberapa kali diambil dari China.

Gery menyarankan kebijakan itu sebaiknya dilelangkan kepada maskapai yang belum atau tidak memiliki izin rute ke China. Untuk merealisasikannya sebaiknya diberikan kemudahan oleh Kementerian perhubungan dan Kementerian Luar Negeri. Mengingat distribusi alat kesehatan tersebut juga akan dibutuhkan secara cepat.

Selain itu, pemerintah sebaiknya memberikan keringanan perizinan bagi pesawat penumpang untuk bisa membawa kargo alat kesehatan (dari sisi izin usaha) selama musim wabah darurat nasional.

“Maskapai di luar negeri pun pada mencoba untuk bertahan dengan mengangkut kargo meskipun menggunakan pesawat penumpang. Namun dengan izin pengecualian khusus jika diperlukan,” jelasnya, Senin (30/3/2020).

Sementara itu, sambungnya, dari sisi beban fiskal dapat dilakukan sejumlah pembebasan untuk bea masuk komponen suku cadang hingga penundaan PPh.

Tak hanya itu, ujarnya, fasilitas keringanan biaya, seperti pencicilan beberapa komponenn biaya bandara atau navigasi hingga biaya bandara pun, sebaiknya diberikan penurunan long term parking charges untuk penyimpanan pesawat di bandara.

“Untuk sementara itu yang bisa dilakukan oleh dan untuk industri. Sekarang yang penting adalah burden relief. Kalau mau lebih ya sudah masuk ke ranah bantuan keuangan langsung [direct financial aid ]dan itu akan menjadi polemik besar,” tekannya.

Di sisi lain saat ini juga diperlukan kebijakan darurat untuk menghentikan kericuhan masalah refund tiket yang memperjelas masalah refund melalui agen perjalanan daring dan maskapai. Hal ini supaya memberikan kejelasan bagi konsumen terkait dengan hak dan kewajiban mereka.

Gerry berpendapat pemulihan pasca wabah untuk industri penerbangan dan juga pariwisata sangat bergantung dengan penganganan pemerintah mengenai wabah ini. Dia menekankan makin cepat pemerintah melewati puncak wabah semakin cepat industri ini bisa pulih.

Hal itu membuat negara yang bisa mengkomunikasikan penanganan wabahnya dan pemulihannya, akan menjadi negara yang punya keuntungan besar di sektor transportasi dan pariwisata pascawabah virus corona ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper