Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah tengah mempertimbangkan untuk menerapkan karantina wilayah di Jakarta sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona. Berkaitan dengan hal ini Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) mengimbau pengembang untuk mempersiapkan langkah strategis jika kebijakan itu jadi diberlakukan.
Direktur PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) Hyanto Wihadhi mengatakan bahwa dengan langkah tersebut serta langkah pemerintah sebelumnya yang melakukan sistem kerja dari rumah sudah cukup banyak mengurangi aktivitas, termasuk aktivitas produksi di kawasan industri Jababeka.
Namun, Wihadhi menyebutkan bahwa untuk produk yang menjadi kebutuhan sehari-hari, produksinya bisa tetap berjalan dan sistem logistiknya masih bisa dilakukan secara normal.
“Saat ini aktivitas di Kawasan Industri tetap berjalan, aktivitas produksinya mengikuti perkembangan situasi dimana ada beberapa produk barang yang produksinya menyesuaikan permintaan pasar,” ungkapnya saat dihubungi Bisnis, Senin (30/3/2020).
Adapun, KIJA juga memberikan imbauan kepada para tenant yang masih beroperasi agar tetap memperhatikan imbauan pemerintah untuk melakukan antisipasi penanggulangan Covid-19.
“Kami juga berkoordinasi dengan instansi terkait dan aparat keamanan setempat untuk menyosialisasikan putusan tersebut,” ungkapnya.
Baca Juga
Selain itu, KIJA juga bekerjasama dengan IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dan rumah sakit di sekitar Jababeka dan Cikarang, serta Pemerintah Daerah setempat untuk mempersiapkan dan mengantisipasi perkembangan ke depan terkait pandemi virus Corona.
“Pada prinsipnya kami optimistis wabah ini dapat segera berlalu sambil tetap berhati-hati dan selalu berdoa untuk keselamatan kita semua dan bangsa Indonesia,” ujarnya.
Adapun, AKR Land yang mengembangkan kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik Jawa Timur juga mengakui adanya perlambatan produksi dan progres konstruksi di tengah wabah corona.
Commercial and Business Development Director AKR Land Alvin Andronicus mengatakan bahwa beberapa tenant, terutama dari asing seperti Amerika dan Jepang sudah melakukan penurunan jumlah produksi. Hal itu terkait dengan kebijakan pemerintah untuk melakukan physical distancing.
“Kami juga ada rencana kerja sama untuk membangun hunian bagi karyawan yang bekerja di JIIPE, ini progresnya terpaksa digeser ke 2021,” ujar Alvin.
AKR Land menyebut walaupun aturan karantina wilayah membawa hambatan bagi pelaku industri, tetapi pengembang dan para tenant akan tetap mengikuti peraturan yang ada. Pengembang juga berharap wabah ini tak berlangsung untuk waktu yang lama.
“Kerugian pasti ada, tapi AKR Land belum punya perkiraan kehilangan atau biaya tambahan yang harus digelontorkan ketika Covid-19 ini berakhir. Jadi ada hal yang masih dikhawatirkan dan harus diestimasikan,” lanjutnya.